Hidayatullah.com—Banyak sekali anak-anak di Inggris yang mulai masuk sekolah dasar tanpa memiliki kemampuan untuk berkomunikasi, meskipun hanya dengan kalimat singkat. Demikian menurut hasil penelitian terbaru sebagaimana dilansir BBC Jumat (27/3/2015).
Hasil analisa Early Intervention Foundation menunjukkan bahwa seperlima anak-anak kurang perkembangan personal, sosial dan emosionalnya sampai usia 5 tahun.
Seperempat anak-anak bahkan tidak mampu berkomunikasi pada tingkat yang seharusnya dicapai sesuai usianya.
Hasil laporan itu merupakan bagian dari analisa terhadap profil anak-anak pada masa penerimaan sekolah terbaru di Inggris.
Penelitian ditujukan untuk mengetahui keterampilan personal, sosial dan perkembangan emosional di mana anak-anak diharapkan mampu mengelola perasaan dan tingkah laku mereka, menunjukkan rasa percaya diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas baru dan berbicara dengan baik dalam kelompok yang dikenalnya.
Kemampuan komunikasi dan bahasa yang diharapkan dimiliki oleh anak-anak temasuk kemampuan untuk mendengar dengan cermat dan penuh perhatian, mengekspresikan diri mereka sendiri secara efektif, serta kemampuan mengikuti instruksi.
Analisa terhadap keterampilan komunikasi anak-anak itu menunjukkan bahwa kemampuan yang dimiliki anak pada usia tiga tahun tampaknya akan bertahan hingga usia 11 tahun.
“Terlalu banyak anak-anak yang datang ke sekolah dasar untuk pertama kalinya dengan kekurangan dalam hal berbagai keterampilan yang mereka butuhkan untuk meraih potensinya secara penuh,” kata Carey Oppenheim ketua pelaksana yayasan tersebut.
“Hal ini memiliki konsekuensi merusak yang bisa berlangsung seumur hidup, terutama karena anak-anak dengan kemampuan sosial, emosional dan komunikasi yang kuat yang terbangun sejak masa kanak-kanak cenderung akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan keadaannya lebih sehat, dibanding mereka yang hanya sekedar cerdas atau pintar saja.”
Hasil laporan itu juga menunjukkan adanya perbedaan yang mencolok antara perkembangan kemampuan sosial dan emosional di kalangan anak keluarga kaya dengan anak dari keluarga miskin.
Yayasan mengimbau agar kemampuan sosial dan emosional serta perkembangan fisik anak mendapatkan perhatian yang sama seperti halnya kemampuan dalam membaca dan berhitung.*