Hidayatullah.com–Mantan presiden Sudan Omar Al-Bashir untuk pertama kalinya muncul di muka publik sejak dikudeta oleh militer pada bulan April.
Bashir tampak dibawa dari sebuah penjara di ibukota Khartoum ke kantor kejaksaan, di mana dia mendengarkan dakwaan-dakwaan korupsi yang dituduhkan kepadanya.
Dikelilingi petugas keamanan, bekas penguasa Sudan berusia 75 tahun itu tampak mengenakan jubah tradisional dan turban berwarna putih yang sering dikenakannya saat menjabat presiden.
Hari Ahad (16/6/2019) Bashir berjalan bergegas dari sebuah mobil menuju kantor kejaksaan, dengan wajah tersenyum dan sempat bercakap-cakap dengan petugas penjaga. Namun, beberapa menit kemudian dia keluar dengan wajah merengut, lapor Reuters seperti dilansir BBC.
Menyusul kudeta, sebuah sumber kehakiman bulan April mengatakan bahwa intelijen militer menggeledah rumah Bashir dan menemukan sejumlah koper berisi uang lebih dari $351.000, €6 juta dan lebih dari 5 juta pound Sudan.
Namun dalam laporan hari Ahad kemarin BBC menulis bahwa jaksa mengatakan uang berjumlah besar dalam berberapa mata uang asing ditemukan di dalam sejumlah karung di rumahnya.
Bashir, bekas anggota militer yang mendapatkan kekuasaan pertama kali dahulu lewat kudeta, akhirnya bernasib dikudeta pula oleh militer setelah rakyat turun ke jalan berdemonstrasi. Rakyat awalnya menuntut harga roti dan kebutuhan pokok lainnya diturunkan. Namun, karena selama berbulan-bulan tuntutan itu tak didengar mereka lantas mengubah tuntutan, yaitu Bashir yang harus segera diturunkan dari kursi kepresidenan.*
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/