Hidayatullah.com–Semakin banyak sekolah di wilayah England, Inggris, yang mendirikan bank makanan untuk memberikan makan siswa dan keluarganya yang hidup kekurangan.
Dilansir BBC Selasa (3/9/2019), hasil survei tahunan National Governance Association (NGA) mendapati 8% gubernur sekolah memiliki bank makanan, naik dari 7% tahun lalu.
Proporsi paling banyak ditemukan di sekolah yang berada di bagian timur laut England, di mana 13% gubernur sekolah memiliki bank makanan.
Geoff Barton, ketua persatuan kepala sekolah ASCL, mengatakan hal tersebut menunjukkan “peningkatan angka kemiskinan.”
“Ini merupakan situasi memalukan di dalam sebuah negara yang termasuk terkaya di dunia,” kata Barton.
NGA menyurvei 6.000 gubernur sekolah perihal tantangan yang mereka hadapi di sekolah. Di wilayah England, Wales dan Irlandia Utara sekolah-sekolah memiliki gubernur yang menjadi “pengawas sekolah secara keseluruhan”, sementara kepala sekolah menjalani fungsi kepemimpinan sehari-hari dan mempertanggung jawabkan tugasnya kepada gubernur sekolah.
Gubernur-gubernur sekolah, yang kebanyakan adalah sukarelawan dari kalangan wali murid atau perwakilan masyarakat, memperingatkan bahwa kekurangan dana dan rekrutmen guru termasuk masalah terbesar yang mereka hadapi.
Bank-bank makanan, yang memberikan bantuan suplai makanan darurat kepada keluarga siswa, paling banyak terdapat di bagian timur laut England, West Midlands dan London. Bank makanan lebih banyak terdapat di taman kanak-kanak dan sekolah dasar dibanding di sekolah menengah.
Dalams survei awal tahun ini atas lebih dari 400 sekolah, Association of School and College Leaders menemukan bahwa 43% sekolah menawarkan bantuan makanan untuk keluarga siswa.
Bank makanan dalam hal ini bukan berarti pihak sekolah memberikan bantuan pangan dari hari ke hari, melainkan pemberian dalam bentuk parsel atau bingkisan makanan di waktu-waktu tertentu.
Barton mengatakan bahwa sekarang ini sekolah menjadi “instansi keempat” yang memberikan bantuan darurat seperti pakaian, makanan dan bimbingan kepada banyak anak-anak yang berada dalam kondisi sangat sulit.
“Murid-murid ini tidak akan siap belajar di sekolah tanpa bantuan-bantuan tersebut,” kata Barton.*