Hidayatullah.com–Sebanyak 76 pelajar putri Rabu malam (21/2/2018) ditemukan, dua hari setelah mereka diduga diculik oleh Boko Haram, lapor media Nigeria seperti dilansir DW.
Mengutip jubir dari gubernur negara bagian Yobe, Daily Post menulis para pelajar diselamatkan oleh prajurit-prajurit pemberani dari tentara Nigeria. Mereka dijemput di sebuah desa di dekat perbatasan negara bagian Yobe dan Borno.
Reuters melaporkan bahwa tentara juga menemukan 2 mayat remaja putri, dan sedikitnya 13 orang masih hilang. Reuters menulis 91 siswi gaib setelah sekolah mengabsen mereka pada hari Selasa. Media lain menyebut angka 50-111.
Para pelajar putri itu dipastikan absen beberapa jam setelah kawanan bersenjata, yang diduga Boko Haram, menyerang Government Girls Secondary School (GGSS) di kota Dapchi hari Senin malam.
Komisioner Pendidikan Yobe Mohammed Lamin mengatakan kepada kantor berita Jerman DPA bahwa pelajar-pelajar putri yang tinggal di asrama beserta guru mereka lari bersembunyi ketika mendengar suara tembakan. Namun, 50 siswi tidak kembali setelah meteka bersembunyi di semak-semak.
“Ketika kami melihat [terduga] anggota-anggota Boko Haram, kami semua lari menyelamatkan diri. Sebagian siswi menaiki kendaraan-kendaraan tak dikenal yang terparkir di luar sekolah. Kami khawatir Boko Haram menyamar berpura-pura menyelamatkan para siswa. Kendaraan itu membawa mereka entah ke mana,” kata seorang pelajar GGSS dari Dapchi kepada DW.
Alhaji Kalwuri Karasuwa, ayah salah satu siswi yang hilang, mengutarakan kekhawatiran terburuknya kepada DW, setelah kerabatnya mencari pelajar yang hilang.
“Ketika mereka mencari 16 siswi yang hilang hanya ditemukan 15. Malangnya, yang hilang adalah putri saya Maryam. Saya berdoa semoga dia kembali dengan selamat. Kami tidak tahu apakah dia bersembunyi di semak atau militan Boko Haram menculiknya.”
Peristiwa ini mengingatkan rakyat Nigeria atas penculikan lebih dari 200 pelajar putri di Chibok oleh Boko Haram pada tahun 2014. Sampai sekarang sebagian korban penculikan itu belum kembali.*