Hidayatullah.com–Ribuan orang menggelar aksi protes di ibukota Swiss, Bern, menyusul diluncurkannya layanan komunikasi dengan menggunakan teknologi nirkabel 5G di seluruh penjuru negeri, yang mereka khawatirkan akan berdampak buruk pada kesehatan masyarakat.
Para pengunjuk rasa, banyak di antara mereka yang membawa plakat, berkumpul di depan gedung parlemen Swiss guna menuntut agar pembangunan antena-antena 5G dihentikan.
“Fakta ada begitu banyak orang yang hadir hari ini menunjukkan tanda penentangan terhadap kemunculan tak terkendali 5G,” kata Tamlin Schibler Ulmann, wakil presiden Frequencia, kelompok yang menyelenggarakan aksi unjuk rasa itu, lapor AFP Ahad (22/9/2019).
Monako menjadi negara pertama di Eropa yang meresmikan penggunakan jaringan telekomunikasi nirkabel 5G pada bulan Juli, dengan menggunakan teknologi yang disediakan perusahaan asal China, Huawei, yang dipandang Amerika Serikat sebagai ancaman besar terhadap keamanan.
Namun, para pengkritik di Swiss berargumen bahwa radiasi elektromagnetik yang dikeluarkan sistem baru itu akan menimbulkan dampak pada kesehatan dan lingkungan hidup yang belum pernah terjadi sebelumnya. Teknologi 5G lebih berbahaya dibanding generasi sebelumnya.
Petisi-petisi online berhasil membujuk sejumlah pemerintah daerah di Swiss –seperti Jenewa, Vaud Fribourg dan Neuchatel– untuk menunda pembangunan-pembangunan antena 5G.
Federasi Dokter Swiss (FMH) juga menyarankan agar diambil pendekatan hati-hati terhadap teknologi baru tersebut.
Para penentang 5G berusaha mengumpulkan tanda tangan 100.000 warga yang diperlukan untuk mengajukan referendum, guna menghentikan pembangunannya sampai teknologi tersebut dinyatakan benar-benar aman.
Tahun lalu, pemerintah Swiss menunjuk satu kelompok pakar guna menyelidiki risiko penerapan 5G, dan mereka diharuskan menyerahkan hasil laporan penyelidikannya pada akhir tahun ini.*