Hidayatullah.com—Ibu Negara Zimbabwe Auxillia Mnangagwa meminta para produsen dan peritel menurunkan harga bahan pangan pokok dan barang kebutuhan dasar.
Dilansir BBC dari koran lokal milik pemerintah Herald Jumat (13/12/2019), istri Presiden Mnangagwa itu mendesak para pedagang agar memikirkan kesulitan hidup yang dialami warga berpenghasilan rendah.
“Saya memohon kepada semua agar terus berupaya membenahi model penetapan harga sehingga mewakili kaum miskin, yang haknya untuk memperoleh keamanan pangan juga tetap patut diutamakan. Marilah kita perbaiki akses terhadap barang kebutuhan mendasar bagi kaum pinggiran, sambil memastikan bisnis kita tetap menguntungkan,” kata Auxillia Mnangagwa dalam acara tahunan penyerahan penghargaan bagi pelaku bisnis ritel dan manufaktur.
Ibu Negara Zimbabwe itu mengatakan bahwa dia sangat memahami tingginya biaya produksi di negara itu.
“Saya tahu tantangan-tantangan yang dihadapi sektor bisnis seperti kelangkaan mata uang asing, pemadaman listrik bergilir, harga bahan bakar dan tingginya harga sewa.”
Sekitar setengah dari populasi Zimbabwe saat ini menghadapi bencana kelaparan, dengan 7,7 juta jiwa dilaporkan mengalami kelaparan parah.
Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah mengumumkan bahwa pihaknya akan mengirimkan bantuan pangan untuk 4,1 juta orang yang kelaparan.
Zimbabwe pernah menjadi salah satu produsen besar bahan pangan di kawasan selatan Afrika. Namun, kekeringan berkepanjangan dan inflasi sangat mengganggu produksi pangan.*