Hidayatullah.com–Tokoh-tokoh keagamaan di Kenya menghentikan sementara peribadatan di gereja dan masjid setelah kasus infeksi coronavirus ketujuh terkonfirmasi.
Presbyterian Church of East Africa, All Saints’ Cathedral of Anglican Church, Christ is the Answer Ministries, Kenya Assemblies of God dan the Nairobi Chapel sudah menghentikan sementara kebaktian di gereja-gereja mereka.
Kelima gereja itu mengatakan akan menayangkan secara langsung kebaktian hari Minggu lewat media sosial, lapor BBC Rabu (18/3/2020).
Presbyterian Church dan Anglican Church mendesak jemaatnya agar membatalkan rencana pernikahan di gereja atau memilih opsi upacara pernikahan yang lebih singkat, sederhana dan dihadiri oleh sedikit orang saja.
Pertemuan-pertemuan yang berkaitan dengan gereja juga dihentikan sementara, sejalan dengan arahan Presiden Uhuru Kenyatta yang melarang kerumunan orang dalam jumlah besar guna mencegah penularan coronavirus.
Masjid Jamia di ibu kota Nairobi mengumumkan bahwa pihaknya menghentikan sementara semua shalat berjamaah.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis hari Rabu lewat Twitter, pengelola masjid mengatakan bahwa setelah melakukan konsultasi dengan Majelis Ulama dan Kenya Muslim Medical Professionals (KAMMP) dengan sangat menyesal mulai tanggal 18 Maret 2020 shalat berjamaah dihentikan sementara sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
Pihak pengurus juga mengatakan bahwa mereka terus memantau perkembangan wabah Covid-19, dan akan mengeluarkan pemberitahuan bagi kaum Muslim sesuai dengan perubahan situasi yang ada.*