Hidayatullah.com—Populasi Korea Selatan terus menurun sejak akhir 2019, meskipun ada peningkatan jumlah warga asing yang tinggal di sana.
Dilansir Korea Herald Ahad (3/5/2020), populasi nasional –yang merefleksikan tidak hanya jumlah kelahiran dan kematian, tetapi juga jumlah orang asing yang tinggal di sana, serta perubahan dalam status kewarganegaraan Korsel—tercatat 51.842.000 pada bulan April atau turun 671 (minus 1.234 pria dan plus 563 wanita) dibanding bulan sebelumnya, menurut Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan.
Itu artinya terjadi penurunan beruntun selama 5 bulan, meskipun kecepatannya berkurang pada bulan lalu.
Selama 5 bulan terakhir populasi Korea Selatan menyusut 8.903, dan kemungkinan besar angkanya akan segera menyentuh 10.000 pada bulan-bulan mendatang, sebab tidak ada tanda-tanda angkanya akan memantul.
Pada bulan April, jumlah kematian melebihi jumlah kelahiran, yaitu 23.878 vs 23.032 jiwa. Jumlah orang asing yang tinggal di Korsel juga berkurang dari 846 menjadi 671. Disamping itu, perubahan status kewarganegaraan –yang mana WN Korsel melepas statusnya—juga dapat mempengaruhi perubahan demografi.
Tiga belas dari 17 daerah besar (8 kota dan 9 provinsi) termasuk ibu kota Seoul mengalami menurunan populasi. Hanya empat (kota Sejong, kota Gwangju, Provinsi Gyeonggi dan Provinsi Jeju) yang melaporkan pertambahan penduduk.
Jumlah penduduk di Seoul saat ini tercatat 9,72 juta jiwa.
Populasi laki-laki di Korea Selatan terus menurun selama 9 bulan berturut-turut. Total pengurangan mencapai 11.129 jiwa antara Agustus 2019 dan April 2020.
Sedangkan populasi perempuan bertambah lagi pada bulan Maret dan April, setelah mencatat pertumbuhan negatif dua bulan berturut-turut sebelumnya (minus 399 di bulan Januari dan minus 510 di bulan Februari).
Bulan lalu, jumlah penduduk perempuan lebih banyak 127.506 dibanding laki-laki.
Total jumlah penduduk laki-laki di Korea Selatan 25,85 juta dan perempuan 25,98 juta jiwa.
Jumlah perempuan mengalahkan laki-laki di Korea Selatan untuk pertama kalinya pada Juni 2015. Ketika itu tercatat jumlah laki-laki mencapai 25,7153 juta dan perempuan 25,7157 juta.*