Hidayatullah.com—Jumlah anak-anak diJepang turun lagi ke angka terendah sejak 1950, ketika pemerintah mulai melakukan pencatatannya.
Per 1 April 2020, sebanyak 15,12 juta orang di Jepang berusia 15 tahun ke bawah atau turun sebanyak 200.000 dari tahun sebelumnya.
Anak-anak mencakup 12 persen dari total populasi Jepang, turun 0,1 persen dan ini merupakan penurunan berturut-turut ke-46 tahun, lapor Asahi Shimbun Selasa (5/5/2020).
Data tersebut dipaparkan ke publik oleh Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi pada 4 Mei, sehari sebelum Hari Anak di Jepang yang diperingati secara nasional.
Menurut kementerian, Jepang memiliki populasi 7,74 juta anak lelaki dan 7,38 juta anak perempuan per 1 April. Keduanya turun masing-masing 100.000 dari tahun sebelumnya.
Per 1 Oktober 2019, Tokyo merupakan satu-satunya prefektur yang mengalami kenaikan jumlah anak yaitu 3.000 dibanding tahun sebelumnya.
Tiga prefektur dengan rasio anak tertinggi adalah Okinawa (16,9 persen), Shiga (13,8 persen), Saga (13,5 persen).
Prefektur Akita rasio anak turun 0,2 persen dibanding tahun sebelumnya menjadi 9,8 persen atau yang terendah di antara seluruh wilayah prefektur di Jepang. Akita menjadi prefektur pertama dengan rasio anak di bawah 10 persen sejak 1970, sejak data komparasi diadakan.
Di atas Akita ada Aomori dengan rasio 10, persen dan Hokkaido 10,8 persen.*