Hidayatullah.com—Republik Demokratik Kongo (DRC) hari Senin (1/6/2020) menyatakan wabah baru Ebola di kota Mbandaka, wilayah di bagian barat yang terletak lebih dari 1.000 km jauhnya dari lokasi wabah saat ini di bagian timur.
Menteri Kesehatan Eteni Longondo mengatakan empat orang meninggal dikonfirmasi positif Ebola setelah dilakukan tes. “Kami akan secepatnya mengirim vaksin dan obat-obatan [ke Mbandaka],” kata Longondo kepada awak media seperti dilansir DW.
Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus lewat Twitter menulis bahwa wabah baru terdeteksi di bagian barat DRC, dekat Mbandaka, Provinsi Equateur. Dari enam kasus yang diketahui empat korban di antaranya meninggal. Sementara pada saat yang sama DRC sedang berada di tahap akhir penanggulangan wabah Ebola di bagian timur.
“Wabah ini sebagai pengingat bahwa #Covid-19 bukan satu-satunya masalah kesehatan yang dihadapi rakyat,” imbuhnya.
DRC berusaha keras mengakhiri wabah Ebola yang sudah berlangsung hampir dua tahun lamanya di bagian timur dekat perbatasan Rwanda dan Uganda, yang menyebabkan lebih dari 2.200 orang tewas. Wabah ini merupakan wabah Ebola paling mematikan kedua.
Pihak berwenang berharap menyatakan wabah itu berakhir pada bulan April lalu, tetapi kemudian masih muncul kasus baru di bagian timur. Wabah itu merupakan yang bencana penyakit ke-11 di DRC sejak 1976.
Pada masa wabah sebelumnya, Provinsi Equateur sudah mengalami penyakit mengerikan itu. Mereka sudah paham bagaimana cara menanggulanginya, dan mulai mengambil tindakan di tingkat lokal pada hari Sabtu, kata Longondo.
Konflik bersenjata yang terus terjadi dan ketidakpercayaan terhadap tenaga medis menjadi hambatan utama penanggulangan wabah di sejumlah negara Afrika yang terjangkit Ebola.*