Hidayatullah.com–Terlepas dari kontroversi masalah cadar dan burqa yang belakangan mencuat dan memanas di Prancis, pada Ahad (12/7) lalu negeri Sarkozy ini mengadakan Festival Lomba Al-Quran atau Musabaqah Qur’aniyyah yang ke-VII. Festival kali ini mendapat sambutan yang hangat dan meriah dari banyak pihak.
Festival rutin tahunan ini digelar atas prakarsa Dewan Internasional untuk Tahfizh al-Qur’an yang bekerja sama dengan Persatuan Organisasi Islam Prancis serta Institut Eropa untuk Ilmu-ilmu Keislaman. Kali ini, festival bertempat di Gedung Eksibisi Paris.
Para peserta festival pun tercatat lebih dari 160 orang, serta mencakup beberapa kategori hafalan al-Qur’an, mulai dari 30 juz secara sempurna, 20-15 juz, 10-5 juz, hingga 5-1 juz saja. Para juri perlombaan ini juga didatangkan dari berbagai negara, baik dari Timur Tengah atau pun dari Eropa.
Sementara itu, beberapa ratus kilo meter di sebelah barat Prancis, di jantung ibu kota Austria, Wina, diselenggarakan konferensi internasional untuk dialog antarumat beragama yang diprakarsai oleh Liga Dunia Islam (Rabithah al-Alam al-Islami).
Sekretaris Jenderal Liga Dunia Islam, Dr. Abdullah ibn Abdul Muhsin at-Turki mengatakan, pihaknya berharap konferensi yang digelar kali ini di Wina akan mengukuhkan terjalinya pola hubungan yang baik dan saling berkesinambungan antar sesama umat beragama di seluruh dunia.
Konferensi yang dibuka di istana Hoffburg, Wina, pada pagi hari Senin (13/7) itu adalah buah rentetan dari serangkaian konferensi dengan tema serupa yang diadakan oleh Liga Dunia Islam –atas sponsor dan restu dari Kerajaan Saudi Arabia serta PBB– dan digelar di beberapa kota besar dunia, semisal Makkah, Madrid, New York, dan Istanbul.
Tujuan utama dari digelarnya konferensi internasional ini, menurut at-Turki, adalah untuk membangun masa depan umat manusia, sekalipun berbeda keyakinan, yang lebih baik. Semua umat beragama sepatutnya silih bekerjasama dan bahu membahu untuk menciptakan tatanan dunia yang lebih indah dan lebih damai. [atj/mht/hidayatullah.com]