Hidayatullah.com—Uni Afrika sudah memulai inisiatif yang terbilang ambisius untuk meningkatkan jumlah tes Covid-19 di seluruh benua itu dalam kurun tidak lebih dari tiga bulan.
Organisasi itu bermaksud melakukan tes Covid-19 terhadap 10 juta orang dalam waktu 2 sampai 3 bulan.
Hingga saat, ini lebih dari 160.000 kasus coronavirus telah dikonfirmasi di Afrika dengan angka kematian 4.600.
Banyak pakar mengkhawatirkan angka yang tergolong sedikit untuk ukuran satu benua itu dikarenan banyak kasus coronavirus tidak terdeteksi dikarenakan minimnya tes.
Africa Centres for Disease Control and Prevention mengatakan sekitar 2,4 juta orang sudah dites Covid-19 di seluruh penjuru. Sekarang mereka ingin dalam kurun beberapa pekan ke depan jumlah itu ditingkatkan menjadi 10 juta, atau hampir 1 persen dari total penduduk Afrika.
Dengan tes tersebut diharapkan Afrika memiliki gambaran yang lebih jelas tentang penyebaran coronavirus di benuanya.
Tes Covid-19 di negara-negara Afrika antara lain terkendala oleh minimnya dana pemerintah dan kelangkaan perlengkapan diagnosis. Dengan dikoordinasinya tes oleh Uni Afrika, sekarang setiap negara dapat memiliki akses yang sama terhadap suplai medis tersebut, lansir BBC Kamis (5/6/2020).
Rencana program itu juga mencakup pelatihan bagi 100.000 tenaga medis di garis depan dan pengerahan sekitar 1 juta anggota masyarakat untuk membantu pelacakan orang-orang yang kontak dengan pasien Covid-19.*