Hidayatullah.com–New Zealand mengkonfirmasi dua kasus infeksi Covid-19 baru setelah tiga pekan negara tersebut nihil penularan coronavirus.
Dua warga negara New Zealand yang terjangkit coronavirus itu merupakan wanita yang berasal dari satu keluarga, yang belum lama ini tiba dari Inggris dan telah menjalani karantina di sebuah pusat isolasi setibanya di bandara Auckland, lansir Euronews Rabu (17/6/2020).
Mereka diperbolehkan pergi ke kota Wellington, dengan alasan kemanusiaan, naik kendaraan pribadi untuk menghadiri acara pemakaman, kata kepala otoritas kesehatan New Zealand Dr Ashley Bloomfield. Kedua wanita itu diketahui positif Covid-19 setelah menjalani tes yang dilakukan secara drive-thru di kota Wellington.
Perdana Menteri Jacinda Ardern mengatakan kasus ini membuktikan perlunya sistem yang ketat di perbatasan dan menunjuk pimpinan dari kalangan militer guna mengawasi karantina dan mengelola fasilitas-fasilitas isolasi.
PM Ardern menyatakan kasus itu mencerminkan kegagalan sistem dan seharusnya tidak terjadi dan tidak boleh terulang kembali.
Dia juga menegaskan bahwa kebijakan cuti dari karantina dengan alasan kemanusiaan akan ditangguhkan. “Risikonya bagi usaha kolektif yang kita lakukan untuk menumpas Covid-19 terlalu besar. Saya tidak dapat membiarkan pencapaian yang sudah kita raih disia-siakan begitu saja karena aturan tidak ditegakkan,” tegasnya.
Kementerian Kesehatan New Zealand sudah memastikan 320 orang yang potensial kontak dengan kedua wanita tersebut. Semua orang tersebut akan dihubungi oleh petugas kesehatan dan didesak untuk menjalani tes Covid-19.
Mulai sekarang, orang-orang yang baru tiba dari luar negeri akan dites dua kali, yaitu pada hari ke-3 dan ke-12 dari 14 hari masa karantina. Termasuk bagi orang yang tinggal di lokasi karantina yang sama di Auckland, serta orang yang satu penerbangan dari Brisbane (Australia) menuju Auckland.*