Hidayatullah.com—Otoritas Arab Saudi hari Selasa telah mengeksekusi mati terhadap tujuh pelanggar hukum karena kasus pembunuhan dan perdagangan narkotika dan obat terlarang (Narkoba), demikian lapor SPA dikutip alaraby.
Dua orang Arab dan tiga orang Chad dihukum setelah dinyatakan bersalah menculik dan membunuh seorang penjaga keamanan Pakistan dengan maksud merampok gudang yang dijaga oleh para korban, menurut kantor berita pemerintah SPA.
Warga Saudi lainnya dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah membakar seorang pria, kata SPA.
Seorang warga Libanon dinyatakan bersalah karena berusaha menyelundupkan pil-pil captagon ke negara itu, kata SPA. Captagon adalah obat populer di antara pejuang zona perang yang mengandung amphitamin, kafein, dan bahan lainnya.
Eksekusi hari Selasa membawa ke 73 jumlah total orang yang telah dieksekusi pihak kerajaan tahun ini, AFP .
Arab Saudi memiliki tingkat eksekusi tertinggi di dunia dengan tersangka yang terbukti bersalah atas tuduhan terorisme, penghilangan nyawa, perkosaan, perampokan bersenjata dan perdagangan narkoba.
Arab Saudi memiliki peringkat ketiga di dunia pada 2017, setelah China dan Iran, untuk hukuman mati, menurut Amnesty International.
Tahun 2016, seorang Pangeran Kerajaan Arab Saudi bernama Turki bin Saud al-Kabir dieksekusi mati setelah dinyatakan bersalah oleh pengadilan atas tuduhan membunuh seorang pemuda Saudi dan keluarga korban menolak diyat (adalah harta yang wajib dikeluarkan karena tindakan pidana).
Pemerintah mengatakan hukuman mati adalah bentuk jera atas kejahatan lebih lanjut.
Dalam sebuah wawancara dengan Majalah Time bulan April, Putra Mahkota Muhammad bin Salman, sempat mengatakan kerajaan akan mempertimbangkan mengubah hukuman dalam kasus-kasus tertentu kecuali pembunuhan.
Arab Saudi telah melakukan hampir 600 eksekusi sejak 2014, dengan lebih dari 200 kasus narkoba. Sebagian besar sisanya dalam kasus pembunuhan, tetapi juga termasuk kejahatan lain seperti pemerkosaan, incest, terorisme, dan “sihir”.
Kebanyakan orang dieksekusi dengan bentuk pemenggalan di depan publik atau regu tembak.*