Hidayatullah.com—China memberlakukan kembali aturan ketat penguncian wilayah di sebuah daerah berpenduduk 400.000 orang dekat Beijing, setelah terjadi kenaikan jumlah infeksi coronavirus.
Pembatasan diberlakukan di daerah Anxin, Provinsi Hebei, dekat ibu kota.
Para pejabat hari Ahad (28/6/2020) mengumumkan bahwa Anxin akan “sepenuhnya ditutup dan dikontrol,” lansir BBC.
Pembatasan yang diberlakukan mirip dengan yang diterapkan di Wuhan awal tahun ini. Itu artinya hanya pekerja bidang esensial yang diperbolehkan meninggalkan rumah untuk bekerja, sedangkan untuk keperluan rumah harian setiap keluarga hanya boleh menyuruh seorang anggotanya untuk berbelanja.
Anxin terletak sekitar 150 kilometer arah selatan dari Beijing. Media China melaporkan sejak wabah Covid-19 muncul kembali di Beijing dua pekan lalu, di Anxin sejauh ini sudah mencatat 18 kasus.
Sejak wabah muncul kembali di sebuah pasar grosir Beijing pertengahan Juni, ibu kota China itu mencatat 311 kasus infeksi coronavirus.
Meskipun jumlah itu kecil dibanding ribuan kasus infeksi coronavirus harian di Amerika Serikat atau Amerika Selatan, China bertindak cepat untuk meredam penyebarannya.
Beberapa kawasan di Beijing ditempatkan dalam karantina, warga tidak bisa bebas bepergian, dan pemerintah melancarkan tes Covid-19 dalam jumlah besar.
Sebelum kemunculan wabah terakhir ini, Beijing selama 57 hari melaporkan nihil kasus baru coronavirus.*