Hidayatullah.com—Di saat banyak berita Tenaga Kerja Indonesia (TKI) diperlakukan buruk di luar negeri, sebuah Koran Saudi memberitakan pernikahan seorang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) bernama Solikin yang diistimewakan pengusaha yang tak lain juragannya sendiri bernama Rashid Al Shallash.
Dilaporan Arab News Hari Senin (20/01/2014), Rashid Al Shallash memperlakukan secara istimewa. Ia memberikan gaji Solikin setahun penuh di muka dan membiayai pernikahan Solikin dengan seorang perempuan yang juga pembantu rumah tangga keluarga Al-Shallash.
Sebagai hadiah perkawinan lainnya, pengusaha muda itu memberikan jaminan sebagai sponsor bagi istri Solikin, yang tidak disebut nama dan asal negaranya oleh koran tersebut.
Kebaikan Rashid Al-Shallash tak berhenti sampai di situ. Ia memberikan hadiah kepada pasangan pengantin itu, dengan menyerahkan kunci mobil pribadi yang disopiri Solikin.
Momen pemberian kunci mobil kepada si pengantin pria pun disambut dengan riuh tepuk tangan orang-orang Arab dan para ekspatriat, yang hadir dalam acara tersebut.
Dihadiri ulama dan tokoh
Selain itu, pengusaha Arab ini juga memuliakan Solikin dengan mengundang tokoh-tokoh dan ulama di kota tersebut yang digelar dalam tradisi Arab.
Seorang ulama Syeikh Salman al-Audah bahkan memuji aksi pengusaha itu, yang dianggap bisa memerangi sikap rasis terhadap pekerja asing.
Al-Audah juga mendesak semua orang Arab untuk berperilaku sopan dengan orang asing yang bekerja kepada mereka, khususnya para pembantu rumah tangga.
Menurut surat kabar “Ajil”, Syeikh Salman Audah sedang giat berkampanye untuk mendorong warga setempat memperlakukan para pekerja warga asing secara baik.
“Ini adalah sikap terpuji yang hendaknya diikuti warga lainnya yang mempekerjakan warga asing,” katanya.
Sementara itu, Dekan Institut Bisnis di Rabihg, Dr Abdul Ilah Saaty, juga menghadiri acara kenduri itu dan memuji sikap Shallash.
“Saya sangat gembira mendengar berita ini. Ini adalah sunnah (ajaran) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wassalam yang patut diteladani,” katanya.
“Orang-orang yang menganiaya pekerja, mereka berjumlah sangat sedikit. Mereka tidak mewakili masyarakat Saudi,” kata Abdul Ilah kepada ArabNews.
Seorang pengusaha eksekutif senior, Akbar Batcha bahkan menyerukan agar semua orang Saudi meniru perbuatan Rashid demi meningkatkan citra mereka dan menjunjung tinggi reputasi Kerajaan Arab saudi.
“Semua orang sama di depan Allah. Bukan berarti Arab lebih baik dari non-Arab, hanya dalam keimanan kepada Allah kita berbeda,” aku Akbar sembari mengutip sebuah hadits Nabi.
Sebelum ini, tahun 2012, seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia pendapat peninggalan warisan 20 juta riyal (sekitar Rp 50,2 miliar) setelah ditinggal suaminya pengusaha asal Thaif, Saudi yang meninggal dunia.* *