Hidayatullah.com—Seorang imam masjid, Doloh Serai ditembak mati oleh dua orang penyerang tak dikenal yang berseragam hitam dan bersenjata yang menyergap kendaraan motor Imam yang sedang dalam perjalanan pulang kampung dua hari yang lalu, setelah usai melakukan aktivitas rutin di kedai jabat yaitu jualan.
Kejadian ini berlaku di kampung Pupok terletak 100 meter dari kem tentara ranger hitam Thailand, distrik Reuso, Provinsi Narathiwat Thailand pada Jumat (11/1) lalu.
Doloh Sarai atau juga dikenal Imam Abdullah (62), ditembak mati dua pria tak dikenal yang berseragam hitam dan berbaju besi lengkap dengan senjata, melakukan serangan senjata terhadap Imam Doloh yang sedang bersepeda motor saat dalam perjalanan pulang kampung untuk menjadi imam shalat di masjid Al-Istiqomah Kampong Pupok Kecamatan Rueso Narathiwat.
Warga kampung Pupok, Abi Saifu mengatakan, para penembak melepaskan lebih dari sepuluh tembakan, namun empat yang mengenai badan dan kepala korban.
“Pihak berwenang masih diam belum ada yang menyelidiki insiden itu. Karena korban tidak memiliki masalah dengan siapa pun, dan ada ahli kampung yang melihat kejadian itu ada 2 orang laki-laki yang menembak, tapi tidak jelas orangnya siapa, ” ungkap Abi saifu saat wawancara dengan media TUNAS online.
Abi Saifu menambah, Imam Doloh baru saja pulang dari tempat jualan di kedai Jabat, tiba di kawasan berlaku yaitu jalan raya Rueso-Chakwah dengan perkiraan hanya 100 meter dari kamp tentara hitam.
Doloh Sarai (62), sebagai pemimpin agama atau imam dan mantan khatib Masjid Al-Istiqomah Kampung Pupok. Pada tahun 2016 lalu ia juga pernah ditahan oleh aparat pemerintah Thai sebagai tersangka sehingga menuju tahap proses hukum, namun pada tahun berikutnya hakim mahkamah Narathiwat memutuskan bahwa Doloh Sarai tidak bersalah. Setelah Doloh Sarai dibebaskan beberapakali para tentara sering kali mendatangi rumah ia karena masih tidak memuaskan atas hasil vonis tersebut.
“Imam Doloh ia orang sangat baik, pemumpin yang dicintai oleh warga dan tidak pernah ada perkelahian dengan siapa pun. Tapi sekitar tahun 2016 Tok Imam Doloh dia pernah ditangkap oleh tentara Thai, sehingga tahun berikut dapat dibebaskan kembali,” ujar Abi Saifu.
Almarhum dimakamkan di pemakaman Islam Kampung
Baca: Lebih 230 Tahun Muslim Patani Masih Mengalami Penderitaan
Pupok yang dihadiri sekitar 100 lebih penduduk dan pemimpin local, setelah proses mengkafan jenazah dengan keadaan tidak bermandi dan tidak shalat karena dianggap telah meninggal dalam keadaan syahid, tambah Abi Saifu.
Nurul Askari salah satu ahli Kampung Pupok yang menuliskan tentang kesan hidup Imam Abdullah.
Pemimpin agama atau Tok imam Abdullah ini, bukan hanya menjadi imam shalat di masjid Al-Istiqamah saja, bahkan dinilai menjadi pemimpin agama yang mempunyai peribadi yang hebat dan sangat kagum oleh penduduk setempat.
“Walau usia sudah tua tapi almarhum banyak mengorbankan waktunya untuk mendidik ahli kampung dengan ilmu dan jalan agama. Dengan sifat kelembutan yang dimiliki oleh Imam membuat ahli kampung sangat duka apabila mendengar kabar imam telah dipanggil oleh Allah SWT. Namun jasa dan bakti pengorbanan ia masih tetap terkenang bersama ahli kampung Pupok dan seluruh penduduk. Pemergian imam pada kali ini bukanlah kesedihan yang harus ditangisi, namun akan membangkit jiwa-jiwa para ahli kampung untuk terus di jalan yang benar,” ungkap nya dikutip dari akun Facebook Nurul Askari.*/ Hamsyari (wartawan TUNAS Online)