Hidayatullah.com—Accor, jaringan bisnis hotel terbesar keenam dunia, mengatakan memutuskan hubungan dengan seribu pekerjanya di seluruh dunia sebagai upaya pemangkasan beban biaya akibat dampak pandemi Covid-19.
Perusahaan asal Prancis itu, yang mengelola jaringan hotel papan atas Raffles dan Sofitel serta hotel murah seperti Ibis, berencana mengurangi beban biaya €200 juta pada 2022, lansir The Guardian Selasa (4/8/2020).
Pandemi coronavirus memaksa Accor menutup beberapa hotelnya di berbagai belahan dunia dan 1.000 dari 18.000 orang yang dikaryakannya akan kehilangan pekerjaan mereka, kata kepala keuangan Jean-Jacques Morin seraya menambahkan bahwa pihak perusahaan akan memberikan bantuan kepada mereka yang terkena PHK.
Accor membukukan kerugian pada semester pertama tahun ini sebesar €1,5 miliar, sedangkan laba yang diperolehnya pada periode yang sama tahun lalu hanya €141 juta.
“Kejutan yang dialami industri kami tidak hanya kejam tetapi juga belum pernah terjadi sebelumnya,” kata CEO Accor Sebastien Bazin.*