Hidayatullah.com—Pemerintah Tunisia mengerahkan dua pesawat militer untuk mengirim pasokan makanan, obat-obatan dan peralatan medis ke ibu kota Libanon, Beirut.
Kiriman itu untuk membantu negara tersebut usai ledakan besar yang meluluhlantakkan distrik pelabuhan kota itu hari Selasa (4/8/2020), yang menewaskan sedikitnya 113 orang dan melukai lebih dari 4.000 orang lainnya.
Presiden Libanon Michel Aoun mengatakan ledakan disebabkan oleh 2.750 amonium nitrat, yang biasa dipakai untuk pupuk dan bahan pembuat bom, yang disimpan di gudang pelabuhan Beirut.
Tunisia merupakan satu dari beberapa negara yang mengulurkan tangan membantu Libanon.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang sedang melawat ke Libanon hari Kamis (6/8/2020), mengatakan bahwa negaranya mengirim tiga pesawat yang mengangkut petugas penyelamat dan bantuan kemanusiaan untuk negara tersebut, lansir BBC.
Wali Kota Paris mengatakan menara Eiffel akan mematikan lampu-lampunya pada tengah malam guna menunjukkan solidaritas kepada Beirut.
Turki, Iran, Qatar, Rusia dan Uni Eropa juga mengirimkan bantuan kemanusiaan.*