Hidayatullah.com—Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menyatakan operasi militer terhadap kelompok pembangkang di negara bagian Tigray di utara negeri berhasil.
Dalam pidato yang disiarkan televisi, PM Abiy berikrar akan terus melancarkan serangan militer di sana meskipun ada seruan-seruan internasional untuk menghentikannya, lansir BBC Kamis (5/11/2020).
Pemerintah federal Ethiopia menuding Tigray People’s Liberation Front (TPLF) –yang memegang kekuasaan di Tigray hampir tiga dekade—berkali-kali melancarkan serangan terhadap pasukan militer.
TPLF menanggapinya dengan berdalih bahwa mereka tidak dapat membiarkan “ancaman yang mengintai di depan mata.”
Hari Rabu, sebuah pangkalan tentara dikuasai oleh pasukan yang loyal kepada pemerintah regional Tigray.
Seruan-seruan internasional yang meminta agar ketegangan diredakan tampak tidak dihiraukan oleh para pihak.
Pemerintah federal Ethiopia sudah menyatakan status darurat selama 6 bulan di Tigray. Wilayah udara di sana ditutup.
Para pejabat pemerintah federal di ibukota Addis Ababa mengatakan tentara pemerintah memerangi sekelompok pembangkan yang berusaha mengusik stabilitas negara.
Ketegangan antara TPLF, yang pernah menjadi bagian dominan pemerintahan koalisi Ethiopia, dan pemerintahan PM Abiy sudah berlangsung selama berbulan-bulan. TPLF sebelumnya menuding pemerintah federal berencana untuk menginvasi Tigray.
Pemilihan umum regional yang tetap digelar di Tigray, meskipun sudah ada keputusan pemerintah federal untuk menunda semua pemilu, dianggap sebagai alasan memburuknya hubungan di antara Addis Ababa dan Tigray.*