Hidayatullah.com—Pasukan pemerintah India telah membunuh seorang komandan tinggi milisi Kashmir dalam baku tembak hari Ahad (1/11/2020) di kota terbesar di teritori yang disengketakan itu, kata Kepolisian India, menyebutnya sebagai kesuksesan besar selama perang panjang melawan kelompok bersenjata Kashmir yang memerangi pemerintah India.
Komandan itu, Saifullah Mir, merupakan kepala operasi milisi terbesar di Kashmir, Hizbul Mujahideen, yang memotori perlawanan terhadap India.
Inspector-General Vijay Kumar mengatakan polisi dan pasukan paramiliter melancarkan operasi pada hari Ahad di sebuah daerah di pinggiran kota Srinagar berdasarkan informasi yang mengatakan Saifullah berlindung di sana. Kemudian terjadi baku tembak di mana dia terbunuh dan seorang rekannya diringkus.
Tidak lama setelah baku tembak itu, aksi protes menentang India terjadi di daerah lokasi kejadian. Polisi India menembakkan gas airmata dan peluru gotri untuk menghentikan aksi lempar batu yang dilakukan para pemuda ketika turun ke jalan di daerah itu, sambil meneriakkan seruan agar India angkat kaki dari Kashmir. Tidak ada laporan tentang korban luka dalam aksi tersebut.
Menurut otoritas India, Saifullah Mir (lihat gambar: paling kanan memegang senjata) bergabung dengan Hizbul Mujahideen pada tahun 2014 dan naik ke jabatan komandan operasi setelah tentara India membunuh pendahulunya Reyaz Naikoo pada bulan Mei.
Wilayah Kashmir diperebutkan oleh India dan Pakistan, yang masing-masing mengklaim wilayah subur di sekitar pegunungan Himalaya dan Pir Panjal itu sebagai teritorinya. Kelompok-kelompok bersenjata berusaha mengusir pendudukan India dari wilayah itu sejak 1989. Warga Kashmir yang mayoritas Muslim ingin agar wilayah itu merdeka atau bergabung dengan Pakistan.
India mengatakan milisi-milisi Kashmir merupakan teroris yang disponsori Pakistan. Pakistan membantah tuduhan India tersebut, dan kebanyakan orang Kashmir mengatakan apa yang dilakukannya merupakan perjuangan kemerdekaan yang berhak diupayakan oleh bangsa manapun.*