Hidayatullah.com—Ilmuwan Polandia telah mengidentifikasi kasus coronavirus pertama pada cerpelai di sebuah peternakan di bagian utara negara itu.
Universitas Kedokteran Gdansk hari Selasa (24/11/2020) mengatakan bahwa delapan hewan ditemukan terinfeksi di sebuah peternakan cerpelai di Pomeranian Voivodeship.
Para ilmuwan memeriksa sampel usap tenggorokan 91 ekor cerpelai yang diternakkan untuk mengetahui keberadaan coronavirus di tubuh hewan berbulu lebat itu.
Polandia, prosedur bulu cerpelai terbesar ketiga dunia setelah China dan Denmark, mulai melakukan tes coronavirus di peternakan cerpelai dan pekerjanya bulan ini setelah mutasi virus itu ditemukan di Denmark.
Pemerintah Denmark mengumumkan pembantaian lebih dari 15 juta cerpelai di seluruh penjuru negeri, tetapi kemudian menarik kembali perintah itu karena tidak ada dasar hukum untuk melakukan pembantaian hewan yang tidak terkontaminasi virus.
Otoritas kesehatan hewan dan sanitasi di Polandia pekan lalu mengatakan 18 kasus coronavirus sudah diidentifikasi di kalangan pekerja peternakan cerpelai sejak awal pandemi, tetapi sepertinya tidak ditularkan dari hewan tersebut.
“Ini merupakan kasus pertama dari infeksi SARS-CoV-2 terkonfirmasi di lingkungan peternakan di Polandia,” kata Universitas Kedokteran Gdansk dalam sebuah pernyataan, lansir Euronews.
“Hasil yang diperoleh mengindikasikan kemungkinan penularan virus dari manusia ke cerpelai.”
“Riset genetika mendapat saat ini sedang dilakukan untuk memastikan kemungkinan asal dari virus tersebut dan memungkinkan perbandingan dengan urutan genetika SARS-CoV-2 yang sudah diketahui.”*