Hidayatullah.com–Yayasan Yerusalem Internasional yang bermarkas di Libanon mengatakan pada Sabtu bahwa pertemuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dengan imam Masjidil Aqsha, Syeikh Ikrimah Sabri mengandung “pesan penting”. Dilansir Middle East Monitor pada Selasa (08/12/2020), yayasan mengatakan bahwa pertemuan ini mengandung “dukungan dan solidaritas dengan Syeikh yang menjadi korban penindasan ‘‘Israel’’ yang brutal.”
Menurut pernyataan tersebut, yayasan menganggap pertemuan ini sebagai “pernyataan resmi bahwa Turki mengadopsi ideologi yang diwakili oleh Syeikh Sabri,” yang menyatakan bahwa “itu adalah ideologi mereka yang tetap berpegang pada Yerusalem dan menghadapi kebijakan pendudukan.”
Sementara itu, yayasan menganggap waktu pertemuan “sangat penting” karena bertepatan dengan pengumuman banyak kesepakatan yang bertujuan untuk “melikuidasi” perjuangan Palestina dan “perlombaan memalukan menuju normalisasi hubungan dengan musuh ‘Israel’.”
Selain itu, yayasan juga berterimakasih kepada Erdogan atas sikapnya terhadap kota suci “yang membuktikan bahwa Baitul Maqdis berada di jantung agenda Turki dan Turki tidak akan pernah menyerah untuk mendukungnya.”
Syeikh Sabri mengunjungi Turki selama beberapa hari dan bertemu dengan tokoh politik dan agama. Pada hari Jumat ia memimpin sholat Jumat di Masjid Hagia Sophia di Istanbul. Erdogan menjadi jamaah dalam sholat tersebut.*