Hidayatullah.com — Duta besar Italia untuk Republik Demokratik Kongo (RDK), seorang polisi Italia, dan pengemudi Kongo mereka tewas dalam penyergapan terhadap konvoi PBB di RDK timur pada Senin.
Menurut kantor kementerian luar negeri Italia, Dubes Luca Attanasio dan korban lain adalah bagian dari konvoi MONUSCA, Misi Stabilisasi Organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa di RDK.
Menteri Luar Negeri Luigi Di Maio menyampaikan “duka cita yang mendalam dan terkejut” atas serangan mematikan itu. Dia dilaporkan keluar dari sebuah rapat Uni Eropa di Brussel untuk kembali ke Roma lebih awal.
“Keadaan serangan brutal ini belum diketahui dan tidak ada upaya yang akan dilakukan untuk menjelaskan apa yang terjadi,” kata Di Maio, memberikan penghormatan kepada para korban.
Penyergapan itu terjadi saat konvoi tersebut melakukan perjalanan dari Goma, ibu kota wilayah timur Kongo, untuk mengunjungi proyek sekolah Program Pangan Dunia (WFP) di Rutshuru, kata badan PBB itu dalam pernyataannya.
WFP mengatakan sedang mencari informasi dari otoritas lokal karena penyergapan terjadi di jalan yang sebelumnya telah diizinkan untuk perjalanan tanpa pengawalan keamanan.
Attanasio, 43, mewakili Italia di Kinshasa sejak 2017. Dia bergabung dengan layanan diplomatik pada 2003 dan sebelumnya bertugas di Swiss, Maroko, dan Nigeria.
Sejauh ini tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan mematikan itu.
Konvoi itu disergap sekitar pukul 10:15 (08:15 GMT). Presiden Italia Sergio Mattarella mengutuk “serangan pengecut” itu.
“Republik Italia berduka atas para pelayan negara yang kehilangan nyawa mereka,” kata Mattarella dalam sebuah pernyataan, menawarkan “simpati dan solidaritas terdalam saya” dengan keluarga Luca Attanasio dan orang-orang dari polisi Vittorio Iacovacci dan pengemudi yang meninggal.
Baca juga: Surat Eks Polisi: FBI dan Kepolisian New York Berkonspirasi dalam Pembunuhan Malcolm X
Puluhan kelompok bersenjata beroperasi di dalam dan sekitar Virunga, yang terletak di sepanjang perbatasan RDK dengan Rwanda dan Uganda. Penjaga taman telah berulang kali diserang, termasuk enam orang yang tewas dalam penyergapan bulan lalu.
“Ada lima orang di dalam kendaraan termasuk duta besar Italia,” kata Mambo Kaway, presiden kelompok masyarakat sipil di wilayah Nyrangongo. “Pengemudi tewas setelah ditembak dengan beberapa peluru, dan lainnya luka-luka,” ujarnya.
Attanasio menderita “luka tembak di perut” dan dibawa ke rumah sakit di Goma dalam kondisi kritis, kata satu sumber kepada kantor berita AFP.
Tentara RDK mengatakan pasukan sedang menelusuri daerah itu untuk mencari pelaku penyerangan.
Badan pengungsi PBB mengatakan pekan lalu lebih dari 2.000 warga sipil tewas di provinsi Kivu Utara dan Selatan dan Ituri tahun lalu.
Attanasio adalah duta besar Eropa kedua yang terbunuh saat bertugas di DRC.
Pada Januari 1993, duta besar Prancis Philippe Bernard tewas dalam kerusuhan di Kinshasa yang dipicu oleh pasukan yang menentang mantan presiden Mobutu Sese Seke.*