Hidayatullah.com—Amerika Serikat mengumumkan akan membagikan 60 juta dosis vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca kepada negara lain.
Janji itu diutarakan menyusul pembicaraan antar Presiden AS Joe Biden dengan PM India Narendra Modi, yang negaranya sangat kekurangan suplai vaksin sementara kasus infeksi coronavirus semakin meluas dengan cepat.
Lewat Twitter, Biden mengatakan bahwa Amerika akan memberikan sokongan penuh dalam penanggulangan Covid.
“India ada untuk kami, dan kami akan ada untuk mereka,” cuitnya seperti dilansir The Guardian Senin (26/4/2021).
Amerika Serikat sudah memvaksinasi lebih dari 63% populasi dewasa dengan sedikitnya satu dosis dari tiga vaksin yang sudah mendapat izin yaitu buatan Pfizer, Moderna dan Johnson & Johnson. Negara itu diperkirakan memiliki suplai yang cukup bagi negaranya sampai musim panas tahun ini.
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dipakai di berbagai negara, tetapi sampai saat ini belum mendapatkan izin penggunaan oleh otoritas obat dan makanan di Amerika Serikat, Food and Drug Administration (FDA).
Keputusan untuk membagikan vaksin AstraZeneca ke negara lain mudah saja bagi AS, sebab negara itu tidak membutuhkannya.
Seorang pejabat Gedung Putih dalam konferensi pers yang digelar secara virtual berkata, “Mengingat kuatnya portofolio vaksin-vaksin yang sudah dipakai AS dan telah mendapatkan izin dari FDA, dan mengingat vaksin AstraZeneca belum memiliki izin penggunaan di AS, kami tidak memerlukan vaksin AstraZeneca di sini selama beberapa bulan mendatang.”
“Oleh karena itu AS melihat ada opsi untuk membagikan vaksin AstraZeneca ke negara-negara lain apabila sudah tersedia.”
Andy Slavitt, penasihat senior Gedung Putih untuk urusan Covid-19, hari Senin (26/4/2021) lewat Twitter mengumumkan bahwa AS akan membagikan “60 juta dosis vaksin AstraZeneca kepada negara-negara lain apabila sudah tersedia.”
Sebelum bisa dikirim ke negara lain, vaksin AstraZeneca tetap harus lolos uji kualitas produk dari FDA, imbuhnya.
Jen Psaki, sekretaris pers Gedung Putih, dalam keterangan pers mengatakan bahwa pengiriman vaksin ke India masih perlu waktu, sebab saat ini Amerika Serikat sama sekali tidak memiliki dosis vaksin AstraZeneca.
Apabila vaksin itu sudah tersedia dan memperoleh sertifikat FDA, kemungkinan Amerika Serikat bisa membagikan sekitar 10 juta dosis, kata Psaki, seraya menegaskan kembali bahwa hal ini belum akan terwujud dalam waktu dekat.*