Hidayatullah.com– Aksi saling dorong dan berdesakan di sebuah acara amal gereja di Nigeria selatan pada hari Sabtu (28/5/2022) menyebabkan 31 orang tewas dan tujuh terluka.
Peristiwa itu terjadi dalam acara yang diselenggarakan gereja Pentekosta Kings Assembly di negara bagian River, yang diserbu banyak orang yang berharap memperoleh bantuan, kata jubir kepolisian Grace Iringe-Koko seperti dilansir Associated Press.
Banyak dari korban datang ke acara tahunan “Shop for Free”, program amal yang diselenggarakan oleh gereja yang memberikan pakaian, sepatu dan barang kebutuhan lain secara gratis untuk yang membutuhkan.
Acara itu seharusnya dimulai ada pukul 9 pagi, tetapi orang sudah berdatangan sejak pukul 5 agar mendapat antrean terdepan, kata Iringe-Koko. Entah bagaimana mereka mendobrak gerbang yang terkunci, katanya, seraya menambahkan bahwa tujuh orang yang terluka sedang diberi perawatan.
Seorang saksi yang hanya mengidentifikasi dirinya sebagai Daniel mengatakan “ada begitu banyak anak” di antara yang mati. Lima dari anak-anak yang meninggal berasal dari satu ibu, katanya kepada Associated Press, seraya menambahkan bahwa seorang wanita hamil juga kehilangan nyawanya.
Beberapa anggota gereja diserang dan dilukai oleh kerabat korban setelah kejadian itu, menurut saksi mata bernama Christopher Eze.
Pihak gereja menolak berkomentar tentang situasi tersebut.
Acara Shop for Free dihentikan sementara pihak berwenang menyelidiki bagaimana peristiwa malang itu terjadi.
Insiden seperti itu biasa terjadi di Nigeria, negara dengan perekonomian terbesar di Afrika, di mana lebih dari 80 juta orang hidup dalam kemiskinan, menurut statistik pemerintah.
Dua puluh empat orang tewas dalam pertemuan gereja yang penuh sesak di negara bagian Anambra di bagian tenggara pada tahun 2013.
Sedikitnya 16 orang tewas pada tahun 2014 ketika kerumunan menjadi tidak terkendali selama proses screening calon pekerja pemerintahan di ibu kota negara, Abuja.*