Hidayatullah.com—Tujuh anggota militer Sudan ditangkap dan akan diadili dalam kaitannya dengan pembunuh dua demonstran di ibukota, Khartoum, pekan lalu.
Pimpinan dewan kedaulatan yang untuk sementara ini menjalankan pemerintahan Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, memerintahkan dilakukannya investigasi atas kematian yang terjadi hari Selasa lalu di luar markas besar militer di Khartoum, lansir BBC Senin (17/5/2021).
Namun, banyak orang di Sudan marah sebab masih belum ada tindakan yang diambil untuk mengadili pelaku pembunuhan demonstran yang terjadi hampir dua tahun lalu.
Kala itu pengunjuk rasa yang menyerukan dikembalikannya kekuasaan ke tangan sipil, menyusul kudeta militer yang menggulingkan kekuasaan Presiden Omar Al-Bashir, ditembak peluru aparat keamanan. Sedikitnya 128 orang tewas.
Aparat yang melepaskan tembakan berasal dari kesatuan yang ditakuti Rapid Support Forces – pasukan gerak cepat yang dipimpin oleh Mohammed Hamdan Dagalo yang sekarang ini menjabat deputi kepala dewan militer.*