Hidayatullah.com—Maroko menyusul negara di kalangan Liga Arab yang bersedia menormalisasi hubungan dengan Israel dalam kesepakatan yang dijembatani Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari kesepakatan itu, Amerika Serikat bersedia memberikan pengakuan atas klaim Maroko terhadap wilayah yang disengketakan di Sahara Barat apabila pemerintah Rabat mau menjalin hubungan dengan Israel, lansir BBC Kamis (10/12/2020).
Wilayah di Sahara Barat selama ini menjadi biang sengketa antara Maroko dengan Front Polisario –yang didukung Aljazair- yang bersikukuh menjadi negara merdeka.
Sebelum ini Uni Emirat Arab, Bahrain dan Sudan, serta Mesir dan Yordania mengatakan bersedia menormalisasi hubungan dengan negara Zionis Yahudi Israel, yang pastinya dengan tekanan dari Amerika Serikat.
Sebuah pernyataan dari istana menyebutkan bahwa Raja Maroko mengatakan kebijakan tersebut tidak akan mempergaruhi komitmen yang selama ini diberikan negaranya kepada bangsa Palestina.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Raja sudah berbicara dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan memberikan kepastian kepadanya bahwa “dia tidak akan menghentikan perannya dalam membela hak-hak sah bangsa Palestina.”
Raja menegaskan kembali perihal dukungannya untuk solusi dua negara dalam masalah konflik Palestina-Israel, kata pernyataan itu.*