Hidayatullah.com–Jumlah masjid telah meningkat secara dramatis di Amerika Serikat selama dekade terakhir, ungkap sebuah laporan baru. Semua ini berkat pertumbuhan populasi Muslim di negara Paman Sam.
Laporan tersebut menunjukkan peningkatan 30% jumlah masjid sejak 2010. Menyimpulkan bahwa terdapat lebih dari 2.769 masjid di AS pada 2020, yang tersebar di seluruh negara bagian. Kehadiran masjid ini menawarkan lebih banyak tempat bagi Muslim Amerika untuk beribadah dan berkumpul.
Berjudul “The American Mosque 2020: Growing and Evolving“, laporan ini disponsori oleh organisasi seperti Masyarakat Islam Amerika Utara (ISNA), Pusat Filantropi Muslim, Institut Kebijakan dan Pemahaman SOsial (ISPU) dan Asosiasi Ahli Statistik Badan Keagamaan Amerika (ASARB).
Berikut ini penemuan utama dalam laporan tersebut:
-Ada peningkatan sebesar 31% jumlah masjid yang pada 2010 berjumlah 2106 dibandingkan tahun 2020. Dikarenakan pertumbuhan populasi yang stabil di Amerika karena imigrasi dan kelahiran.
-Lebih banyak masjid sedang dibangun di pinggiran Amerika daripada di kota dan daerah pada penduduk, di mana ada penurunan dari 20% di tahun 2010 menjadi 6% di tahun 2020. Laporan tersebut mengatakan ini “kemungkinan besar terkait dengan berkurangnya masjid Amerika Afrika. Serta terkait perpindahan masjid ke lokasi pinggiran kota”.
-Mengenai Muslim dewasa muda, “hampir seperempat (24%) jemaah masjid berumur 18-34, kira-kira Generasi Z dan Generasi Milenial muda.”
-Ada juga peningkatan jumlah Imam kelahiran Amerika yang juga purnawaktu. Setengah dari semua masjid Amerika memiliki imam yang dibayar penuh waktu pada tahun 2020. Dibandingkan dengan tahun 2010 ketika 43% masjid memiliki imam yang dibayar penuh waktu.
-Jumlah mualaf di Masjid-masjid turun drastis, karena ada 15,3 mualaf per masjid pada 2010, dengan rata-rata jumlah mualaf pada 2020 adalah 11,3. Ini karena “penurunan mualaf Afrika-Amerika, terutama di masjid-masjid Afrika-Amerika.”
Berita Buruk dalam Survei Masjid Amerika 2020
Meskipun pertumbuhan Islam yang signifikan di AS, ada juga beberapa berita buruk tentang Muslim muda. Survei Masjid AS 2020 memperkirakan “29% pengunjung masjid dewasa berusia 18-34 tahun, jauh di bawah data ISPU yang menunjukkan 54% populasi Muslim Amerika adalah Muslim dewasa muda (usia 18-34).” Hal ini sangat menunjukkan bahwa masjid tidak menarik persentase yang signifikan dari Generasi Z dan Milenial muda.
Laporan itu juga menyoroti fakta bahwa 28% imam “sangat prihatin” tentang keamanan masjid. Terutama setelah tragedi di Selandia Baru. Menanggapi ketakutan akan serangan, “10% masjid telah membayar keamanan profesional sebelum 2015. Namun setelah 2015, jumlahnya meningkat menjadi 28%.”
Studi menunjukkan bahwa masjid dapat ditemukan di seluruh 50 negara bagian Amerika, dengan jumlah tertinggi berada di New York dengan 343 – meningkat 33% dari 2010. Peningkatan paling signifikan adalah di Michigan, dengan peningkatan 65% masjid baru dari satu dekade yang lalu, dengan sekarang menjadi 127 tempat ibadah.