Hidayatullah.com– Radovan Karadzic ditangkap di Serbia, Senin, demikian keterangan kantor Presiden Serbia dalam satu pernyataan, sebagaimana diberitakan Xinhua.
Pengukuhan penahanan ini disampaikan lewat pernyataan dari Presiden Serbia Boris Tadic, yang mengatakan Karadzic ditahan oleh pasukan keamanan Serbia, dan telah dibawa menghadap hakim di Beograd.
Mahkamah Kejahatan Internasional berusaha menangkap Karadzic sejak tahun 1995, bersama dengan mantan komandan militer Ratko Mladic yang sekarang masih bersembunyi.
Minggu lalu, pasukan penjaga perdamaian Uni Eropa menggerebek rumah istri Karadzic.
Pada waktu itu, Uni Eropa mengatakan operasi dimaksudkan untuk mengetahui hubungan Karadzic dengan keluarganya.
Penangkapan ini disambut baik oleh jaksa penuntut di Den Haaq sebagai "sebuah terobosan besar."
"Saya mendapatkan informasi dari kolega kami di Beograd mengenai suksesnya operasi yang berakhir dengan ditangkapnya Radovan Karadzic," kata Serge Brammertz, kepala jaksa penuntut Mahkamah Kejahatan Perang untuk bekas Yugoslavia.
"Ini juga merupakan hari penting bagi keadilan internasional, karena ini menunjukkan bahwa tidak seorangpun yang berada di luar jangkauan hukum. Cepat atau lambat, semua pelarian akan bisa ditangkap diadili."
Tuduhan Berlapis
Karadzic sendiri selalu membantah keterlibatan dalam tindak kejahatan perang sejak dia dituduh pertama kalinya, dan menolak mengakui keabsahan pengadilan PBB.
Dia juga didakwa menyerang Sarajevo, dan menggunakan 284 pasukan penjaga perdamaian PBB, sebagai tameng manusia di bulan Mei dan Juni 1995.
Setelah perjanjian Dayton yang mengakhiri perang Bosnia, mantan presiden itu bersembunyi.
Karadzic juga dituduh sebagai figur yang berada di belakang tewasnya 200.000 orang dalam perang saudara selama tiga tahun yang dipicu pecahnya bekas Yugoslavia dan keinginan warga Muslim Bosnia dan Kroasia melepaskan diri dari Beograd.
Karadzic dan Ratko Mladic yang memimpin pasukan Serbia merupakan orang yang memerintahkan “pembersihan warga Muslim”. Pembunuhan hampir 8.000 pria Muslim, dilancarkan dengan organisasi yang matang.
Banyak pria Muslim yang melarikan diri ke hutan sekitar Srebrenica ditangkapi dan ditembak mati di beberapa lokasi. Dari penuturan beberapa saksi mata, tentara Serbia Bosnia menyamar sebagai Pasukan Baret Biru PBB, untuk mengelabuhi dan memancing sebagai warga Muslim. Juga pemerkosaan terhadap ribuan Muslimah Bosnia. [bbc/xin/ant/hid/cha/hidayatullah.com]