Hidayatullah.com—Perusahaan fesyen asal Amerika Serikat Gap mengkonfirmasi rencananya untuk menutup semua 81 tokonya di Inggris dan Irlandia dan hanya berjualan secara daring.
Perusahaan itu mengatakan akan menutup gerainya secara bertahap antara akhir Agustus dan akhir September. Toko yang ditutup termasuk 17 gerai yang sudah dijadwalkan berhenti operasi pada bulan Juli karena sewanya habis, lansir BBC Rabu (30/6/2021).
Tidak dijelaskan berapa banyak pekerja yang akan terdampak penutupan tersebut.
“Kami tidak keluar dari pasar Inggris. Kami akan terus menjalankan dan mengoperasikan bisnis online Gap di Kerajaan Inggris dan Republik Irlandia,” kata seorang jubir perusahaan.
Dia mengatakan keputusan itu diambil mengikuti kajian strategis perihal bisnisnya di Eropa. Gap berencana membuka gerai baru di Prancis dan Italia.
Sebuah sumber yang dekat dengan perusahaan mengatakan penjualan pakaian Gap lewat online naik pesat di Inggris selama masa lockdown pandemi Covid-19, sementara penjualan di gerainya anjlok, sama dengan yang dialami peritel pakaian terkemuka lain seperti Debenhams dan Arcadia.*