Hidayatullah.com — Turki akan terus berbicara menentang penindasan “Israel” terhadap Palestina dan perdamaian tidak akan mungkin terjadi kecuali keadilan ditegakkan, kata kepresidenan Turki.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan kepada Mahmoud Abbas bahwa Ankara akan terus mendukung Palestina selama pertemuan tertutup di Paviliun Vahdettin di Istanbul pada hari Sabtu (10/07/2021).
Kedua presiden membahas perkembangan regional dan langkah-langkah untuk memperkuat hubungan bilateral, menurut Direktorat Komunikasi Turki, lansir The New Arab.
Selama pertemuan itu, Presiden Turki menekankan bahwa perdamaian dan stabilitas di kawasan itu tidak akan mungkin terjadi selama pendudukan Zionis “Israel” tetap ada.
Mereka mengadakan pertemuan pribadi yang berlangsung selama satu jam 15 menit, diikuti oleh pertemuan lain, yang didampingi oleh delegasi selama lebih dari satu jam, menurut kantor berita Anadolu.
Pertemuan kedua dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, Direktur Komunikasi Fahrettin Altun, juru bicara Presiden Ibrahim Kalin, dan kepala Badan Intelijen Nasional Hakan Fidan.
Ini terjadi ketika penjajah “Israel” memperluas pendudukannya di Tepi Barat, terutama di lingkungan Yerusalem Timur seperti Syeikh Jarrah dan Silwan di mana Palestina berada pada risiko pembongkaran dan perluasan pemukiman ilegal.
Pada bulan Mei, Zionis “Israel” melancarkan serangan di Gaza yang menimbulkan korban syahid sedikitnya 260 warga Palestina, termasuk 67 anak-anak. Gejolak dalam kekerasan melihat pesawat-pesawat tempur yang menduduki menghancurkan bangunan perumahan dan komersial, termasuk yang menampung jaringan media global.
Daerah kantong yang terkepung tersebut masih menghadapi dampak akibat dari serangan itu.*