Hidayatullah.com—Rezim Suriah mulai memberlakukan kenaikan harga solar dan roti yang curam di wilayah-wilayah yang dikuasainya yang juga sedang dilanda perang pada hari Ahad (11/07/2021). Hal itu membawa lebih banyak penderitaan bagi warga sipil dalam krisis ekonomi yang telah berlangsung lama, lansir The New Arab.
Harga bahan bakar diesel hampir tiga kali lipat dan harga roti dua kali lipat, menurut kantor berita resmi SANA, hanya beberapa hari setelah Damaskus mengumumkan kenaikan harga bensin.
Kenaikan harga bertepatan dengan keputusan yang dikeluarkan oleh Presiden Bashar al-Assad pada hari Ahad yang meningkatkan gaji sektor publik sebesar 50 persen dan menetapkan upah minimum pada 71.515 pound Suriah per bulan ($28 pada tingkat resmi), naik dari 47.000 pound ($18) .
Dalam dekrit kedua, Assad menaikkan pensiun sektor publik dan militer sebesar 40 persen, menurut SANA.
Menurut daftar harga yang direvisi yang diterbitkan oleh SANA pada Sabtu (10/07/2021) malam, satu liter bahan bakar diesel sekarang akan berharga 500 pound, naik dari 180 pound yang dibayarkan pengguna di sebagian besar sektor sebelumnya.
Mustafa Haswiya, dari Perusahaan Suriah untuk Penyimpanan dan Distribusi Produk Minyak, mengatakan 80 persen kebutuhan hidrokarbon Suriah dibeli dari luar negeri menggunakan mata uang asing.
“Peningkatan harga perlu dilakukan untuk mengurangi tagihan impor,” yang jika tidak, akan berisiko membuat produk minyak tidak terjangkau, kata SANA mengutipnya.
Harga roti bersubsidi naik dua kali lipat menjadi 200 pound Suriah. Yayasan Toko Roti Suriah yang dikelola rezim mengatakan bahwa kenaikan harga bahan bakar diesel berkontribusi terhadap kenaikan tersebut, menurut SANA.
Harian Al-Watan yang pro-rezim pada hari Ahad mengatakan kenaikan bahan bakar diesel akan menyebabkan “kenaikan harga transportasi di dalam dan di seluruh provinsi” lebih dari 26 persen dan akan membuat barang-barang lain lebih mahal juga.
Dikatakan sektor transportasi, pertanian dan industri akan melihat kenaikan biaya produksi, yang mengarah ke inflasi lebih lanjut.
Biaya pemanasan rumah juga akan naik sebesar 178 persen, kata Al-Watan, membuatnya semakin tidak dapat diakses.
Damaskus telah berulang kali menaikkan harga bahan bakar dalam beberapa tahun terakhir untuk mengatasi percepatan krisis ekonomi yang dipicu oleh perang saudara selama satu dekade di negara itu dan diperparah oleh sanksi.
Kenaikan harga terbaru terjadi hampir dua minggu setelah pemerintah di negara tetangga Lebanon yang dilanda krisis menaikkan harga bahan bakar lebih dari 35 persen untuk memerangi kekurangan yang pihak berwenang di sana sebagian menyalahkan penyelundupan ke Suriah.
Perang di Suriah telah menewaskan hampir 500.000 orang sejak dimulai pada 2011 dengan penindasan brutal terhadap demonstrasi damai.*