Hidayatullah.com—Kerjaan Arab Saudi telah membekukan aset-aset milik 2 anggota senior Hizbullah, yang mendukung operasi terorisme di berbagai negara di Timur Tengah, termasuk Yaman dan Suriah.
Keputusan itu dibuat pemerintah Saudi pada hari Selasa (26/5/2015). Isinya termasuk melarang warganegara Saudi melakukan kontak dengan kedua pria itu, yang diidentifikasi bernama Khalil Harb dan Muhammad Qablan. Demikian menurut pernyataan pemerintah yang disiarkan kantor berita SPA hari Rabu (27/5/2015).
Kedua pria itu merupakan orang penting di organisasi Hizbullah, yang bertanggungjawab atas berbagai aksi termasuk mendukung rezim Bashar Al-Assad di Suriah dengan bantuan dana dan pasukan tempur. Mereka juga memberikan uang kepada berbagai faksi di Yaman, dan mendukung kelompok-kelompok bersenjata pelaku aksi terorisme di Timur Tengah.
Arab Saudi akan “terus memerangi aktivitas teroris Hizbullah dengan menggunakan seluruh kemampuan yang ada,” dan bekerjasama dengan mitra-mitra di seluruh dunia guna memastikan semua orang mengetahui akan aktivitas militer dan ekstrimis kelompok Hizbullah. Demikian bunyi pernyataan pemerintah itu seperti dikutip Arab News Kamis (28/5/2015).
Selama Hizbullah terus menebarkan kekacauan dan instabilitas, melakukan serangan-serangan teroris dan terlibat dalam aktivitas kriminal dan ilegal di seluruh dunia, Kerajaan Arab Saudi akan tetap memberlakukan sanksi atas lembaga, pemimpin, aktivitas kelompok tersebut.
Pernyataan dari pemerintah Saudi itu menyebutkan, Harb dilahirkan pada 9 Oktober 1958 dan pertama kali bekerja untuk Hizbullah sebagai wakil komandan. Dia kemudian menjadi komandan unit militer pusat Hizbullah. Dia juga bertugas mengawasi operasi-operasi militer Hizbullah di Timur Tengah, termasuk Yaman.
Harb juga disebut melakukan interfensi atas nama Hizbullah terhadap urusan politik di negeri Yaman. Selain itu, sejak tahun 2012 Harb ikut mengirimkan uang ke Yaman dalam jumlah besar. Pada akhir tahun 2012, dia mengatakan kepada seorang tokoh partai politik di Yaman bahwa Hizbullah mampu menyediakan dana cepat sebanyak $50.000.
Sementara itu orang yang diidentifikasi bernama Muhammad Qablan, disebut sebagai laki-laki berkewarganegaraan Libanon yang dilahirkan pada tahun 1969. Dia adalah komandan dari sebuah sel teroris Hizbullah.
Qablan bekerja untuk Hizbullah sebagai kepala batalion infanteri, memimpin Unit 1800 bentukan Hizbullah, dan memimpin sel terorisnya melakukan serangan-serangan di Mesir dengan target daerah pariwisata.
Pengadilan di Mesir sudah memvonis Qablan secara in absentia dengan hukuman penjara seumur hidup pada April 2010, atas keterlibatannya dalam sebuah sel afiliasi Hizbullah. Pada akhir tahun 2011, dia bekerja untuk sebuah unit rahasia Hizbullah di kawasan Timur Tengah. Hingga kini Qablan masih memainkan peran penting dalam kebijakan organisasi Hizbullah yang menyebarkan kekacauan dan instabilitas, serta serangan teroris di berbagai belahan dunia.*