Hidayatullah.com–Pihak berwenang Tunisia telah menyiapkan 18 tuntutan hukum atas mantan presiden Zine al-Abidine Ben Ali, termasuk kasus pembantaian manusia dan perdagangan narkoba.
Sebagaimana dilansir Reuters (14/3) dari kantor berita TAP, hal tersebut diungkap oleh Menteri Kehakiman Lazhar Karoui Chebbi dalam wawancara yang disiarkan stasiun televisi pemerintah.
Ben Ali juga akan dituntut atas penggunaan narkoba dan konspirasi menentang negara.
Menurut Chebbi, sebanyak total 44 kasus hukum telah dipersiapkan oleh kementeriannya untuk menjerat Ben Ali, keluarga dan kroni-kroni dekatnya.
Ben Ali melarikan diri ke Arab Saudi pada 14 Januari setelah rakyat Tunisia bergerak mendongkel tiran yang telah berkuasa selama 23 tahun itu. Beberapa orang anggota keluarga, pengawal, teman dan kerabat dekat ditahan tak lama setelah Ben Ali digulingkan.
Chebbi mengatakan kementeriannya berupaya membawa pulang Ben Ali dari Arab Saudi untuk diadili. Namun ia tidak menjelaskan hal itu lebih lanjut.
Pada 26 Januari Tunisia meminta bantuan Interpol untuk menangkap Ben Ali, isterinya Lela Trabelsi dan anggota keluarganya yang lain.
Penguasa Tunisia sementara menunjuk pemerintah yang baru pada 7 Maret dan membubarkan aparat keamanan di bawah Ben Ali yang terkenal sering melakukan pelanggaran HAM.*