Hidayatullah.com — Taliban menyatakan perang di Afghanistan telah berakhir setelah para gerilyawannya menyerbu ibu kota, Kabul. Sementara itu, berdalih ingin menghindari pertumpahan darah, Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara.
Ada kepanikan di jalanan Kabul pada Senin ketika gerilyawan Taliban bersenjata berat menguasai istana presiden yang ditinggalkan. Mendorong negara-negara Barat bergegas untuk mengevakuasi warganya.
Selain itu ratusan warga Afghanistan yang putus asa untuk meninggalkan negara itu juga membanjiri bandara Kabul.
Seorang juru bicara kantor politik Taliban mengatakan kepada Al Jazeera pada Ahad (16/08/2021) bahwa kelompoknya tidak ingin hidup dalam isolasi. Pihaknya merencanakan akan membentuk pemerintahan baru di Afghanistan.
Mohammad Naeem juga menyerukan hubungan internasional yang damai.
“Alhamdulillah, perang di negara ini sudah berakhir,” kata jubir Taliban tersebut.
“Kami telah mencapai apa yang kami cari, yaitu kebebasan negara kami dan kemerdekaan rakyat kami,” tambahnya. “Kami tidak akan mengizinkan siapa pun menggunakan tanah kami untuk menargetkan siapa pun, dan kami tidak ingin merugikan orang lain.”