Hidayatullah.com—Dua politisi Prancis hari Ahad (12/9/2021) memulai kampanye mereka untuk menjadi wanita pertama yang menjabat presiden negara tersebut.
Marine Le Pen dari partai kanan-jauh Rassemblement National (RN) dan Anne Hidalgo dari partai kiri-tengah Parti Socialiste (PS) akan menantang politisi tengah presiden incumbent Emmanuel Macron.
Hidalgo, 62, yang menjabat walikota Paris sejak 2014, diunggulkan sebagai kandidat presiden dari PS. Dia meluncurkan kampanyenya di kota Rouen.
“Saya ingin semua anak di Prancis memiliki kesempatan yang sama seperti yang saya miliki dahulu” katanya, mengenang masa kecilnya. Hidalgo adalah seorang putri dari imigran yang melarikan diri dari pemerintahan diktator Francisco Franco di Spanyol.
Le Pen, 53, memulai kampanyenya di kota Frejus dengan janji akan mempertahankan nilai “liberté” (kebebasan) Prancis, bersikap tegas dan keras di wilayah Prancis yang mengalami “Talibanisasi” atau didominasi warga Muslim.
Macron, 43, belum mengumumkan pencalonannya kembali, tetapi dia diduga kuat akan maju pilpres untuk periode kedua, lapor Associated Press.
Sementara itu, nama Valerie Pecresse mencuat sebagai wanita dari kalangan politisi Hijau yang katanya juga berambisi menjadi presiden Prancis.*