Hidayatullah.com—Masjid, surau dan ruang ibadah di seluruh Brunei Darussalam bergema dengan lantunan dzikir dan shalawat yang dikumandangkan oleh pengurus masjid selama peringatan Maulid Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Meski Brunei menghadapi epidemi, masjid dan surau mengadakan dzikir mengagungkan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam Tahun Ini.
Sementara itu, dalam titahnya, Sultan Hassanal Bolkiah mengajak umat Islam harus berhusnudzon kepada Allah karena apa pun yang Dia putuskan semuanya baik. Sultan Hassanal Bolkiah juga mengajak umat Islam mensyukuri shalawat Nabi Muhammad.
“… Bisa jadi itu sesuatu yang kamu benci (tidak suka), padahal itu baik bagimu, dan (begitu pula) boleh jadi sesuatu yang kamu sukai, padahal itu buruk tidak baik untukmu. Hanya Allah yang mengetahui (segalanya), sedangkan kamu tidak mengetahui,” katanya.
Menyinggung musibah pandemi, Sultan mengatakan kita tidak bisa lari dari apapun yang telah ditentukan oleh Allah dan setiap ketentuan-Nya pasti mengandung hikmah. “Jika Allah memberikan ujian, itu bukanlah kezaliman, tetapi mungkin sebagai pelajaran atau sebagai jalan bagi Allah untuk menaikkan derajat seseorang, jika orang yang diuji itu mau bersabar dalam menerima ujian tersebut.”
Sultan menyampaikan harapannya agar umat Islam memperbanyak shalawat sebagai doa dan dzikir untuk melepaskan atau membebaskan kita dari musibah virus corona. Ia mengatakan, meski untuk pertama kalinya kita tidak akan merayakan Maulidur Rasul dalam jumlah besar karena penyebaran Covid-19, namun kita tetap bisa merayakannya sesuai situasi.
Dia mengatakan musibah yang terjadi saat ini merupakan ujian yang belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, sebagai orang beriman, ia berharap musibah ini ada hikmah di baliknya.
“Namun, kita sebagai orang beriman, harus melihatnya karena ada hikmah di baliknya,” ujarnya. “Kita disuruh berdoa, baik di saat senang maupun susah. Kami berdoa dalam kemudahan, agar kesenangan dipertahankan dan kami berdoa dalam kesulitan, agar kesulitan dihilangkan.”
Selanjutnya, Sultan Brunei Darussalam juga mengajak berikhtiar, dengan bersandar pada Al-Quran dan hadits, dalam menghadapai masalah.
“Jika mengacu pada Al-Qur’an dan hadits, pilihan afdhalnya adalah doa’. Kita disuruh berdoa, baik di saat senang maupun susah. Kami berdoa dalam kemudahan, agar kesenangan tetap terjaga dan kami berdoa dalam kesulitan, agar kesulitan dihilangkan,” katanya.*