Hidayatullah.com—Hari Sabtu (6/11/2021) permukaan air sungai Bosna – yang mengalir ke arah utara dari Sarajevo – memblokir lalu lintas jalan raya dan merendam kendaraan di kota besar Zenica dan kota-kota kecil Visoko, Kakanj, dan Breza.
Air bah juga menimbulkan kerusakan di banyak tempat usaha, lahan pertanian dan peternakan. Di kota kecil Trnovo, sekitar 30 kilometer arah selatan dari Sarajevo, seorang pemilik peternakan domba kehilangan seluruh ternaknya dalam semalam, lapor stasiun televisi lokal N1 seperti dilansir Euronews Ahad (7/11/2021).
Prakiraan cuaca meramalkan hujan deras masih akan berlanjut sampai hari Ahad ini dan diduga masih akan tercurah pada hari Senin besok.
Tinggi permukaan air di sejumlah sungai sudah melebihi yang tercatat ada Mei 2014, ketika negara kecil itu mengalami hujan yang menimbulkan kerusakan di mana-mana sampai pihak berwenang terpaksa mengumumkan status negara dalam keadaan darurat selama beberapa pekan.
Banjir ada tahun itu menewaskan 21 orang dan dua orang sampai hati ini dinyatakan hilang. Ribuan orang dievakuasi, sementara kerusakan infrastruktur, dan produk pertanian diperkirakan sekitar beberapa miliar euro.
Vjekoslav Bevanda, perdana menteri tingkat negara bagian pada saat itu, mengklaim bahwa kerusakan ekonomi negara mencapai sekitar 15 persen dari GDP Bosnia.
Salah satu konsekuensi besar dari banjir Mei 2014 adalah terbongkarnya tanah yang menimbun ranjau-ranjau bom sisa era perang 1992-1995. Lokasi ranjau yang sebelumnya susah payahnya dipetakan berubah dan bom-bom mematikan itu bergeser ke lokasi mendekati area pemukiman penduduk.*