Hidayatullah.com–Dua lagi perguruan tinggi di Hong Kong menyingkirkan karya seni peringatan tragedi berdarah Tiananmen 1989 yang dipasang di lingkungan kampus mereka.
Tindakan itu dilakukan sehari setelah perguruan tinggi tertua di bekas koloni Inggris itu, Hong Kong University, mencopot patung Pillar of Shame yang berdiri di sana selama beberapa dekade.
Hong Kong dulunya adalah satu-satunya tempat di China di mana peringatan tragedi Tiananmen masih ditoleransi, dengan ribuan orang berkumpul setiap tahun untuk meratapi ratusan pengunjuk rasa demokrasi yang dibunuh oleh pasukan China. Tidak ada catatan resmi perihal korban tewas dalam pembantaian Tiananmen, tetapi para aktivis meyakini ratusan, mungkin ribuan, orang kehilangan nyawanya kala itu.
Namun, Jumat dini hari Chinese University of Hong Kong (CUHK) menyingkirkan Goddess of Democracy dari kampusnya.
Patung setinggi 6,4 meter karya Chen Weiming itu – yang merupakan replika dari patung raksasa yang didirikan mahasiswa di Lapangan Tiananmen – telah menjadi simbol kuat dari gerakan demokrasi lokal Hong Kong. Sekitar waktu yang sama, Lingnan University of Hong Kong menyingkirkan relief yang menandai peristiwa Tiananmen, lansir The Guardian.
Pencopotan patung-patung itu dilakukan pada malam Natal, saat sebagian besar mahasiswa sedang berlibur dan jauh dari kampus.*