Hidayatullah.com — Dalam satu tahun terakhir, tiga petugas di dinas intelijen Israel Mossad telah melakukan bunuh diri, menurut media Israel.
Saluran 12 Israel melaporkan bahwa perwira Mossad Ayalon Shapira adalah perwira pertama yang bunuh diri pada 26 Maret 2020.
Ayahnya menyebutkan masalah psikologis menjadi penyebab bunuh diri putranya, mengatakan petugas Mossad itu biasa pergi ke psikiater.
Kasus bunuh diri kedua tercatat tiga bulan setelah kematian Ayalon. Agen Mossad lainnya bunuh diri di tempat kerjanya sembilan bulan kemudian, tetapi saluran tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Dilansir Anadolu pada Ahad (26/12/2021), dalam sebuah pernyataan, badan intelejen itu mengatakan sedang belajar dari kasus bunuh diri ini dan bekerja untuk meningkatkan mekanisme dan alat yang tersedia untuk mencegah terjadinya bunuh diri ini di masa depan.
Pada Oktober lalu, Organisasi Intelijen Nasional (MIT) Turki berhasil mengungkap jaringan intelijen ‘Israel’ Mossad yang beroperasi di negaranya. Pengungkapan itu dilakukan sebuah tim beranggotakan 200 petugas.
Jaringan Mossad, yang terdiri dari lima sel dengan tiga orang tiap selnya, telah diawasi oleh MIT selama setahun. Setelah informasi tersebut dibagikan kepada polisi, pasukan kontraterorisme menangkap 15 mata-mata dalam operasi rahasia yang dilakukan pada 7 Oktober di empat provinsi.
Secara umum jaringan ini memata-matai warga Palestina yang kuliah di universitas Turki dan mencari tau peluang apa yang diberikan oleh pemerintah Turki kepada mereka.*