Hidayatullah.com–Polisi Jerman mengatakan bahwa mereka telah menangkap seorang pria yang menembakkan senapan angin ke arah polisi, yang berjaga-jaga di lokasi acara misa yang dipimpin Paus Benediktus XVI di Erfurt, Sabtu (24/9).
New York Times melaporkan, meskipun insiden itu terjadi sesaat Benediktus akan memimpin misa, jurubicara Vatikan Federico Lombardi mengatakan tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
Insiden di hari ketiga dari empat hari kunjungan resminya ke Jerman itu, seakan menegaskan kekecewaan umat Katolik terhadap otoritas tertinggi gereja mereka.
Pada hari Jum’at (23/9), Benediktus juga tidak mendapat sambutan yang cukup meriah saat berada di Erfurt.
Dua orang pensiunan yang datang ke kota itu untuk melihat Benediktus mengunjungi biara bekas Martin Luther tinggal dulu, sedikit terkejut melihat sambutan yang sepi.
“Benar-benar sepi di sini. Atau mungkin karena wilayah ini dulu bekas Jerman Timur, sehingga banyak orang ateisnya,” kata Anton Messer.
Di sebuah toko dekat katedral, seorang ateis bernama Dagmar Schneidert berkata, “Saya kira tidak ada orang yang antusias pada kunjungan (Paus) ini. Lagipula, hanya 7 persen warga Erfurt yang Katolik.”
“Buang-buang uang saja menyelenggarakan acara seperti ini, lebih baik dipergunakan untuk sesuatu yang lebih berguna,” kata Schneidert, merujuk pada kunjungan Benediktus dan misa yang diselenggarkan pada Sabtu keesokan harinya di lapangan terbuka.
Sebelumnya, pada hari pertama kunjungan Benediktus ke negara asalnya itu, Kamis (22/9), ia langsung disambut demonstran yang merupakan para korban kejahatan seksual para rohaniwan gereja.
Para pengunjuk rasa berkumpul di Gerbang Bradenburg, Berlin. Mereka ditemani sebuah boneka besar berbentuk biarawati yang memegang salib dan tongkat suci. Di dadanya tertulis ‘Nie Wieder!’ jangan pernah lagi.
Sebagaimana dilansir Reuters, sekitar 181.000 umat Katolik yang kecewa, meninggalkan Gereja Jerman pada tahun 2010.
Terkait banyaknya umat Katolik yang meninggalkan gereja mereka dan pindah ke denominasi lain, hal itu sempat disinggung Benediktus pada hari kedua saat bertemu petinggi Gereja Lutheran Jerman.*