Orang-orang dalam video tersebut terdengar berkata, “Mulai hari ini, kami umat Hindu berjanji untuk tidak membeli barang apa pun dari penjaga toko Muslim dan tidak menjual apa pun kepada mereka. Kami berjanji untuk tidak menjual atau memberikan tanah kami untuk disewakan kepada Muslim.”
Hidayatullah.com—Sebuah video dari desa Chhattisgarh sedang beredar luas di mana penduduk desa terlihat berjanji untuk memboikot pedagang Muslim. Polisi mengatakan mereka telah melacak orang yang mengaturnya, tetapi belum menemukan keterlibatan partai politik atau kelompok agama mana pun.
“Kami umat Hindu tidak akan membeli barang dari pemilik toko Muslim mana pun, tidak akan menjual atau menyewakan tanah kami kepada Muslim mana pun,” kata penduduk desa Kundikala di distrik Sarguja, dalam video tersebut. “Kami umat Hindu berjanji untuk membeli dari pedagang yang datang ke desa kami hanya setelah memastikan agama mereka. Kami juga berjanji untuk tidak bekerja sebagai buruh untuk mereka,” kata mereka, dikutip NDTV.
Para pejabat mengatakan video itu muncul setelah perkelahian antara penduduk dua desa – Kundikala dan Aara – pada 1 Januari. Pada Hari Tahun Baru, beberapa anak laki-laki desa Aara datang ke Kundikala untuk piknik dan bentrok dengan laki-laki setempat.
Keesokan harinya, seorang warga Kundikala mengajukan pengaduan yang menuduh setengah lusin penduduk desa Aara (yang dihuni komunitas Muslim) bersama dengan beberapa orang lain dituduh menerobos masuk ke rumah seorang warga, Birendra Yadav, dan dituduh menyerang keluarganya. Semua orang di rumah, termasuk keponakan kecil Birendra Yadav, terluka. Berdasarkan pengaduan, enam orang ditangkap, tetapi semuanya mendapat jaminan dari pengadilan setempat pada hari yang sama.
Thousands of Hindu right-wing taking a Nazi-style oath to economically boycott Muslim minorities in India! pic.twitter.com/ymP4ZkTqnk
— Ashok Swain (@ashoswai) January 7, 2022
Pada hari Jumat, setelah video itu muncul, Inspektur Polisi Tambahan (ASP) dan Hakim Sub-Divisi (SDM), Surguja ASP Vivek Shukla, mengunjungi desa tersebut dan mengumpulkan rincian tentang insiden tersebut. Polisi segera menangkap para penyerang.
Mereka dituduh melakukan kerusuhan, tindakan cabul, secara segaja menyebabkan luka, intimidasi kriminal dan pelanggaran. Namun segera setelah itu, para tersangka menerima jaminan dari pengadilan.
Ratusan warga desa yang tidak puas menggelar aksi unjuk rasa di luar kantor polisi Lundra dan meneriakkan slogan-slogan menentang polisi. Penduduk desa kemudian mengambil sumpah, berjanji untuk memutuskan semua hubungan dengan kelompok Muslim.
Pihak berwenang di Chhattisgarh telah memulai penyelidikan setelah video itu viral. Dalam video yang beredar, penduduk berjanji untuk tidak melakukan transaksi komersial dengan anggota komunitas Muslim atau menjual tanah mereka kepada mereka, kutip TheWire.
Menurut Shukla, beberapa orang memanfaatkan kejadian itu dan memprovokasi warga Kundikala. Polisi sedang mengidentifikasi penduduk yang ikut memberikan sumpah pada pertemuan tersebut. “Kami mencoba mengidentifikasi orang-orang yang memberikan sumpah pada pertemuan itu, tambah Shukla.*
Amit Kamble, Inspektur Polisi di Surguja, membantah keterlibatan partai politik atau kelompok agama dalam insiden tersebut. Dia mengatakan mereka telah menerima video kemarin dan telah mengidentifikasi orang yang membuat mereka mengambil sumpah. Namun sejauh ini mereka belum menemukan dia terkait dengan partai politik atau kelompok sayap kanan mana pun.*