Hidayatullah.com — Ratusan orang berkumpul di ibukota Swedia untuk menggelar demonstrasi dan memprotes pembakaran kitab suci Al-Quran yang terjadi di negara itu, Anadolu melansir pada Sabtu (25/04/2022).
Sekitar 500 orang menggelar aksi demonstrasi mengecam pembakaran Al-Quran, yang diorganisir Partai Warna Berbeda (Nyans) di depan gedung parlemen di Stockholm.
Dengan membawa spanduk bertuliskan “Hentikan pembakaran Al-Quran” dan “Berhenti menghina Muslim”, para demonstran mengecam aksi Islamofobia yang ekstremis sayap kanan.
Pekan lalu, Rasmus Paludan, pemimpin kelompok Stram Kurs (Garis Keras), membakar salinan Al-Quran di kota Linkoping selatan Swedia.
Dia juga mengancam akan membakar salinan Al-Qur’an pada demonstrasi selanjutnya.
Berbicara kepada Anadolu Agency, pemimpin Nyans Mikail Yuksel mengatakan bahwa membakar al-Quran adalah kejahatan kebencian dan tidak memiliki tempat di negara demokrasi.
Dia mengatakan bahwa polisi tidak boleh membiarkan Paludan membakar Al-Quran. “Secara hukum, kami memberi tahu Anda bahwa ini salah,” tambahnya.
Yuksel juga mendoakan kesehatan kepada 104 polisi yang terluka dalam peristiwa yang pecah akibat provokasi dan meletakkan mawar di mobil polisi.*