Hidayatullah.com– Polisi Swiss mengatakan penyelidikan sedang dilakukan setelah para pekerja di gudang Nespresso, milik Nestle, di bagian barat Swiss menemukan setengah ton kokain ketika mereka menurunkan biji kopi yang tiba dengan kereta.
Kokain seberat 500 kilogram tersebut dikabarkan bernilai jual $50 juta di jalanan, lapor Associated Press hari Jumat (6/5/2022).
Kepolisian daerah di Fribourg mengatakan pada Kamis malam bahwa pada hari Senin mereka diberitahu oleh pihak perusahaan perihal temuan itu di fasilitasnya di Romont. Aparat bergegas memasang garis polisi di lokasi tersebut dan mengerahkan personel dalam jumlah besar untuk menjaganya. Petugas pabean dan penjaga perbatasan juga dipanggil.
Indikasi awal menunjukkan paket berisi heroin itu muncul dalam lima kontainer yang tiba melalui laut dari Brazil sebelum dipindahkan ke kereta api, kata pihak berwenang.
“Kokain yang disita memiliki tingkat kemurnian 80% dan nilai pasarnya diperkirakan lebih dari 50 juta franc,” kata polisi, seraya menambahkan narkoba itu tampaknya memang “ditujukan untuk pasar Eropa.”
Perusahaan raksasa makanan dan minuman Swiss Nestle, yang memiliki Nespresso, berusaha meyakinkan pelanggan bahwa “semua produk kami aman untuk dikonsumsi.”
“Kami memiliki kontrol kualitas yang ketat untuk biji kopi hijau (segar) yang tiba di gudang kami sampai produk jadinya,” kata perusahaan yang berbasis di Vevey, Swiss, itu dalam sebuah pernyataan yang dikirim lewat email kepada The Associated Press. “Zat yang dimaksud (kokain itu) tidak bersentuhan dengan produk atau peralatan produksi kami yang digunakan untuk membuat produk kami.”
Nestle mengatakan tidak dapat memberikan rincian lebih lanjut karena penyelidikan polisi yang sedang berlangsung.
Hari Jumat, aparat penegakan hukum Uni Eropa dari Europol dari European Monitoring Center for Drugs and Drug Addiction melaporkan bahwa ketersediaan kokain saat ini di Eropa “mungkin berada pada pada titik tertinggi sepanjang masa.”
Swiss bukan negara anggota Uni Eropa, tetapi tergabung dalam Zona Schengen yang memungkinkan dilakukannya perjalanan bebas visa di antara banyak negara Eropa.
European Monitoring Center for Drugs and Drug Addiction mengatakan pihaknya memperkirakan pasar ritel kokain di UE bernilai setidaknya 10,5 miliar euro ($11,1 miliar) pada tahun 2020, seraya memperingatkan bahwa angka tersebut kemungkinan lebih rendah dari yang sebenarnya.
Lembaga itu juga mengatakan bahwa jumlah kokain terbesar yang berhasil disita petugas ditemukan di pelabuhan-pelabuhan Belgia, Belanda dan Spanyol. Namun, kokain juga semakin banyak ditemukan di pelabuhan-pelabuhan di negara Eropa lain, yang mengindikasikan bahwa kelompok penyelundup berusaha memperluas aktivitas mereka di daerah di mana penyelundupan kokain dipandang kurang intensif.*