Hidayatullah.com—Seiring dengan pesatnya pengaruh China di negara Zambia, koran milik pemerintah Times of Zambia punya cara jitu untuk menambah oplah mereka, yaitu menampilkan berita utama dalam bahasa Mandarin.
Artikel yang dipilih untuk disajikan dalam bahasa Mandarin perdana adalah tentang pertemuan antara Presiden Edgar Lungu dengan delegasi Swiss di istana kepresidenan hari Senin (1/10/2018).
Keputusan untuk menampilkan berita itu dalam bahasa Inggris sekaligus Mandarin dimaksudkan untuk merambah ke pasar China, kata kepala jubir pemerintah Dora Siliya lewat Twitter seperti dilansir BBC Selasa (2/10/2018).
Namun, keputusan koran pemerintah untuk menampilkan berita dalam bahasa Mandarin itu mendapat kritik dari sebagian warganet.
Menanggapi cuitan Dora Siliya di Twitter, seorang pengguna medsos itu mengatakan bahwa seharusnya yang dipilih justru bahasa Gujarat. Pasalnya, di Zambia populasi orang India-nya lebih banyak dibanding orang China.
Seorang warganet lain mempertanyakan nasionalisme dan kebanggaan pemerintah terhadap negaranya sendiri. Dia mengatakan bahwa dibanding Mandarin, bahasa lokal lebih pantas untuk ditampilkan dalam koran tersebut.
Pemerintah Zambia belum lama ini terpaksa membantah tuduhan yang mengatakan bahwa utang pemerintah yang didapat dari China semakin menggunung dan menjadikan sejumlah aset penting negara sebagai agunannya, termasuk Bandara Internasional Kenneth Kaunda.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
China juga membantah tudingan itu.
Menurut pengakuan pemerintah Zambia, utang luar negeri Zambia saat ini $9 miliar dan hanya 30 persen dari jumlah itu merupakan utang terhadap China.*