Hidayatullah.com– Badan urusan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan lebih dari 36.000 pengungsi tiba di Niger antara Januari dan April tahun ini, sehingga menambah berat krisis kemanusiaan di negara itu.
UNHCR mengatakan masih banyak lagi yang akan datang dari negara-negara tetangga di mana kelompok-kelompok bersenjata meningkatkan serangan terhadap penduduk sipil.
Di Mali dan Burkina Faso, serangan oleh militan afiliasi ISIS dan al-Qaeda memaksa ribuan orang untuk menyeberangi perbatasan.
Di Nigeria bagian barat laut, geng-geng bersenjata yang menculik orang untuk uang tebusan terus melancarkan kekerasan mematikan.
Niger sendiri menghadapi serangan oleh kelompok-kelompok bersenjata.
PBB mengatakan para pengungsi tiba di daerah terkering Niger yang membuat situasi mereka lebih “berbahaya” mengingat negara yang mereka datangi sudah lama mengalami kekurangan pangan dan kenaikan harga, lansir BBC Jumat (27/5/2022).
Perwakilan UNHCR di Niger, Emmanuel Gignac, mengatakan badan-badan kemanusiaan sudah menyentuh batas kemampuan mereka, karena masuknya pengungsi dalam jumlah besar yang membutuhkan tempat berlindung, makanan dan air dengan beberapa anak pengungsi ”sangat kekurangan gizi”.
Tidak hanya itu, mereka juga kebutuhan perawatan kesehatan dan pendidikan, kata badan tersebut.
Niger saat ini menampung sekitar 580.000 orang terlantar termasuk pengungsi, menurut PBB.*