Hidayatullah.com–Angkatan Laut Amerika Serikat mengatakan telah mengambil jet tempur siluman miliknya dari kedalaman Laut Cina Selatan, di lokasi tenggelam setelah “kecelakaan” pada Januari 2022.
Operasi besar dilakukan untuk mengeluarkan dari dalam laut jet F-35C senilai $100 juta (£ 74 juta) yang terbaru, tercanggih di Angkatan Bersenjata AS.
Pesawat itu berakhir di dasar Laut Cina Selatan setelah mengalami masalah pendaratan di kapal induk USS Carl Vinson.
Dilansir BBC Jumat (4/3/2022), F-35C Lightning II diangkat pada hari Rabu dari kedalaman 12.400 kaki (3.780 meter) menggunakan alat yang dikendalikan dari jarak jauh yang memasang tali-temali pada pesawat tersebut. Sebuah kail diturunkan dari derek kapal pendukung ke dasar laut dan dikaitkan pada tali-temali. Pesawat tempur itu kemudian diangkat ke permukaan dan ditempatkan ke atas kapal pengangkut.
Tujuh pelaut terluka dalam kecelakaan yang terjadi awal tahun ini, ketika F-35C menghantam dek pendaratan pesawat di atas kapal induk USS Carl Vinson saat latihan militer.
Pesawat tempur siluman bermesin tunggal itu membentur dek penerbangan kapal induk berbobot 100 ton itu lalu jatuh ke laut. Pilotnya berhasil melontarkan diri dan diselamatkan dengan helikopter.
“Upaya pemulihan itu menunjukkan komitmen Angkatan Laut AS terhadap aset-asetnya, dan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka,” kata Angkatan Laut dalam sebuah pernyataan.
Indo-Pasifik yang dimaksud adalah perairan Laut Cina Selatan, jalur pelayaran vital yang telah menjadi sumber konflik geopolitik selama bertahun-tahun, dengan beberapa negara mengklaim kepemilikan atas pulau-pulau kecil dan terumbu karangnya serta akses ke sumber dayanya.
China sekuat tenaga berusaha menegaskan klaimnya atas wilayah tersebut, menolak untuk mengakui putusan pengadilan internasional 2016 yang mengatakan tidak ada bukti sejarah bahwa China pernah menjadi penguasa wilayah perairan itu.*