Hidayatullah.com– Pemimpin Gereja Methodis di Nigeria Samuel Kanu diculik bersama dengan dua pendeta lainnya dalam perjalanan pulang dari sebuah acara gereja.
Mereka sedang bepergian di jalan raya utama pada hari Ahad di negara bagian Abia di tenggara Nigeria ketika mereka diculik, kata polisi setempat kepada BBC Senin (30/5/2022).
Polisi mengatakan mereka sudah memulai misi penyelamatan untuk menemukan para pendeta itu.
Tidak jelas siapa yang bertanggung jawab, tetapi kelompok separatis sering melakukan penculikan di wilayah tersebut demi mendapatkan uang tebusan.
Sebagian besar kerusuhan di wilayah tenggara Nigeria berasal dari kelompok separatis yang menuntut pemisahan wilayah.
Pemerintah menuding gerakan separatis Indigenous People of Biafra (Ipob) sebagai pelaku sebagian besar serangan dan penculikan di kawasan itu.
Tuduhan tersebut dibantah Ipob. Namun, kelompok bersenjata itu terus memberlakukan perintah tinggal di rumah pada setiap hari Senin, yang biasanya didahului dengan serangan-serangan pada Ahad malam guna menakut-nakuti orang agar mematuhi perintahnya itu.
Belum lama ini, seorang anggota dewan setempat diculik oleh gerombolan bersenjata. Jasanya kemudian ditemukan tanpa kepala.
Pada bulan April, seorang sepasang tentara pria dan wanita yang akan menikah tewas dipenggal, ketika mereka melakukan perjalanan ke wilayah tersebut untuk memberi tahu kerabat mereka tentang rencana pernikahannya.
Dalam insiden terpisah pada Ahad pagi, dua orang diculik ketika orang-orang bersenjata memasuki rumah mereka di Lafia, negara bagian Nasarawa, dekat ibu kota Abuja. Satu orang ditembak mati dalam serangan itu.*