Hidayatullah.com– Sejauh ini sembilan orang dikonfirmasi meninggal dunia akibat cacar monyet di Kongo pada 2022, kata otoritas setempat.
Dr Aime Alongo, kepala divisi kesehatan wilayah Sankuru di Kongo, mengatakan pada hari Senin (30/5/2022) bahwa 465 kasus cacar monyet telah dikonfirmasi di negara itu, menjadikannya salah satu yang paling parah di Afrika Barat dan Tengah, di mana penyakit ini endemik.
Bertahannya penyakit itu di Kongo disebabkan kebiasaan mengkonsumsi bangkai kera dan tikus, kata Dr. Alongo.
“Warga masuk ke dalam hutan, mengambil bangkai kera, kelelawar, dan tikus yang menjadi sarang cacar monyet,” tambah pejabat kesehatan itu, mendesak para penderita gejala cacar monyet agar mengunjungi pusat-pusat kesehatan untuk menjalani isolasi, lapor Associated Press Selasa (31/5/2022).
Sementara itu pada hari Ahad, Nigeria mencatat kematian pertama akibat cacar monyet tahun ini pada seorang pasien berusia 40 tahun dengan komorbid, kata badan pengendalian penyakit negara itu.
Nigeria Centre for Disease Control and Prevention mengumumkan bahwa sepanjang tahun 2022 ini negaranya mengkonfirmasi 21 dari 66 suspek kasus cacar monyet, yang merupakan penyakit endemik di Nigeriad, kawasan Afrika Barat dan Afrika Tengah.*